Aldi juga merasa lega karna sesak di dadanya yang di sebabkan oleh masalah keluarganya dapat sedikit berkurang. Tentu saja semua itu karna Salsha, gadisnya.
Aldi menarik sudut bibirnya, membuat senyuman tipis. Kini, ia tahu apa yang harus ia lakukan.
******
Salsha memutar haluan saat ia tak sengaja melihat Cait dan Cassie duduk di kursi depan lab bahasa. Bukan karna Salsha takut kepada Cait, hanya saja Salsha malas untuk berdebat.
Tujuan Salsha sebenarnya adalah kantin. Ia ingin membeli minuman dingin kepada sang pacar yang kini sedang bermain basket. Namun sepertinya, niat itu ia urungkan, ia malas kalau harus melewati Cait. Jadi, Salsha memutuskan untuk kembali ke kelas dan mengambil air mineral yang ia bawa dari rumah saja.
Salsha keluar dari kelasnya sembari menenteng botol minuman di tangannya. Ia heran saat melihat Karel sedang bersandar di dinding kelasnya.
"Karel? Nyari siapa?" Salsha bertanya dengan ragu.