Yang terpenting sekarang adalah Aldi harus meluapkan emosi dengan memukul Karel.
"Gue kehilangan Mama, gue kehilangan Papa, gue kehilangan semua kebahagiaan gue dan semua itu garagara lo!" teriak Aldi tepat di depan wajah Karel.
Bugh!
Aldi kembali memukul perut Karel. Kemudian, Aldi bangkit dan menatap remeh Karel. "Jangan harap gue mau maafin lo"
Aldi berbalik, melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu. Namun baru dua langkah, suara Karel mengintupsinya untuk diam.
"Papa sakit"
Aldi diam. Tak melanjutkan langkahnya. Kakinya bergetar. Ia mengepalkan tangan nya kuat sembari menghembuskan nafasnya.
"Papa terkena penyakit kanker otak stadium akhir!" lanjut Karel lagi.
Diam. Aldi hanya diam, tanpa berbalik dan mengeluarkan sepatah katanya. Ntah kenapa perasaan nya berdesir. Ada perasaan aneh di dalam hatinya.
"Papa pengen ketemu lo. Papa pengen minta maaf!"