Salsha menatap Karel dengan tatapan tak mengerti. Ia kaget mendengar ucapan Karel itu, "Lo ngomong sama Katya?"
"Iyaa. Gue mencoba nyadarin. Gak tahu deh di masukin ke hati apa nggak kata-kata gue."
Salsha tersenyum hangat, "Makasih, Rel. Tapi kayaknya Katya gak akan ngelepasin Aldi deh."
"Sabar, Sha. Seperti kata lo. Kalo jodoh gak akan kemana."
Salsha tertawa, "Yaps betul. Lagian gue udah ikhlasin Aldi, kok."
Karel mengusap rambut Salsha lembut, "Gitu dong. Baru Salshanya Karel."
"Yeee, lo mah Kanayanya Karel."
"Jadi kenapa lo pindah ke Itali? Kuliah disana?" tanya Karel lagi. Kini keduanya telah duduk di bangku panjang.
"Bukan, gue pengennya kuliah disini aja. Oma gue sakit, jadi gue harus jagainnya. Soalnya Oma cuma sendiri sama perawat."
Karel manggut-manggut, mengerti, "Jadi lo disana sampai Oma lo sembuh?"
"Iyaa." Salsha mengangguk, "Gue pengennya Oma cepat sehat, biar gue cepat balik ke Indo."