Lia yang baru pulang mengajar, kini tiba di apartemennya. Lia terkejut melihat Danu yang berdiri di sana, mau mundur namun sudah terlihat oleh Danu. Terpaksa Lia melanjutkan jalannya, melihat dengan riang Danu langsung menghampiri Lia dan mengambil tangan Lia.
"Lia...akhirnya kamu sudah pulang, aku sudah lama menunggumu disini" Kata Danu dengan riang .
Namun Lia tidak merasa bahagia melihat kedatangan Danu, ia justru ia menarik tangannya untuk di lepaskan, tapi Danu tetap memegang dengan erat.
"Lia, mulai sekarang kamu tidak usah khawatir lagi, karena aku sudah resmi berpisah dengan Ratna, sudah tidak ada lagi yang bisa mengganggu hubungan kita Li" Kata Danu, memegang tangan Lia dengan penuh kemesraan, wajah Danu berseri-seri seperti orang baru mengenal jatuh cinta.
"Cukup kak Danu, lepaskan tangan ku, tidak sepantasnya kak Danu berkelakuan seperti itu, semudah itu kah kak Danu mencintai dan semudah itu kah cinta kak Danu hilang, cukup aku saja yang merasakan pahitnya di khianati, jangan pernah ganggu kehidupan ku lagi, aku tidak mau melihat muka kak lagi, aku harap kak bisa mengerti, permisi" Kata Lia dengan penuh amarah, ia kemudian meninggalkan Danu masuk ke dalam.
Danu tidak percaya dengan semua omongan Lia yang tadi, ada rasa kesal, kecewa dan marah karena ia di abaikan. 'Semudah itu kah Lia melupakan diriku'! pikirnya dalam hati, Danu terlalu percaya diri.
Danu yang dulu sama seperti yang sekarang, tidak ada bedanya, ia begitu tega menjalin hubungan dengan sahabat Lia sendiri dan sekarang ia tega meninggalkan Ratna . Kini ia yang sudah berbuat ingin meminta untuk kembali, ia yang sudah menikah dengan sahabat Lia kini malah meninggalkan Ratna demi mengejar cinta pertamanya Lia, benar-benar sudah tidak waras.
Karena merasa tidak Terima dengan perlakuan Lia tadi, Danu nekat ingin melakukan sesuatu. Ia mondar-mandir sambil berpikir, karena sudah merasa lelah menunggu, Danu akhirnya meninggalkan Apartemen Lia. Sungguh Danu memang laki-laki yang tidak punya hati. Danu malah ingin menemui Marvin, ia ingin menjelaskan tentang masa lalunya dengan Lia.
Danu kemudian pergi ke rumah Marvin namun tidak bertemu, ia kemudian pergi ke R.S ia juga tidak menemui Marvin di sana.
" Sial..dimana aku harus menemukan Marvin" Kata Danu memukul tangannya. Ia kemudian teringat sesuatu, handphone, karena Danu bisa menghubungi Marvin lewat telepon. Ia pun mengambil handphone di kantongnya kemudian menekan kontak Marvin. Namun no. yang Anda tuju tidak dapat dihubungi. Beberapa kali Danu menelpon namun tetap tidak nyambung.
Danu sudah kehabisan akal, ia kemudian menelpon Lia beberapa kali namun tetap tidak mau diangkat. Akhirnya Danu pergi ke suatu tempat dimana ia bisa menenangkan hati dan pikirannya, sekarang Danu berada di pantai 'Miyakujima' pantai ini sangat terkenal di Jepang, dengan pasirnya yang putih berkilauan yang terhampar luas sepanjang 7 kilometer. Laut dengan gradasi warna biru zamrud yang indah akan membuat siapa saja terlena dan lupa akan waktu. Danu menghabiskan waktu disini Ia berkeliling sendirian menikmati kegalauannya. Danu pun termenung merasa sedih dengan dirinya.
Sulit baginya untuk bisa melupakan Lia, karena baginya Lia adalah wanita terindah yang pernah ia miliki.
Jika Danu tidak pernah berkhianat mungkin dia tidak akan merasakan penyesalan seperti ini, wajar jika dirinya di tolak mentah-mentah sama Lia. Karena laki-laki seperti Danu mudah berubah-ubah. Cintanya dari Lia pindah ke Ratna dan sekarang malah sebaliknya. Entah siapa lagi nantinya yang ia akan sakiti.