Chereads / Pernikahan Yang Dirindukan / Chapter 10 - Takut Untuk Jatuh Cinta Lagi

Chapter 10 - Takut Untuk Jatuh Cinta Lagi

Lia yang sudah tidak percaya lagi sama cinta kini merasakan benih-benih cinta kepada Marvin. Lia berusaha untuk tidak mengingat kejadian semalam. Lia terus fokus sama pekerjaannya di sekolah.

Lia tidak melihat Eezar masuk sekolah beberapa hari ini. Lia di panggil sama kepala sekolah, setiap siswa yang tidak pernah masuk diminta untuk datang berkunjung ke rumahnya. Untuk mencari informasi, sebagai guru yang baik, Lia mengikuti perintah kepala Sekolah.

Lia di kasih Alamat Eezar sama kepala Sekolah, Lia akhirnya pergi untuk menemui Eezar. Setibanya di rumah Eezar, Lia dengan takjub melihat rumah Eezar, setiap pintu ada penjaganya.

Lia merasa tidak enak masuk ke dalam rumah semewah ini. Lia menyodorkan surat kunjungan dari sekolah.

"Silahkan masuk Nona" Kata pengawal istana.

"Terimakasih Pak" Jawab Lia dengan wajah heran.

Lia dipersilahkan duduk sebelum memanggil Eezar. Akhirnya Eezar keluar di bawa sama Marvin. Mereka berjalan turun dari lantai atas. Lia yang belum melihat Marvin dengan santainya duduk di kursi istana.

"Maaf sudah membuat anda menunggu lama" Kata Marvin kepada Lia.

Mendengar suara itu Lia terkejut, air yang diminum seketika tumpah saking kagetnya. Lia merasakan getaran cinta lagi, Lia berusaha fokus sama tugasnya. Lia tidak mau menunjukkan kalau dirinya ada rasa kepada Marvin. Marvin yang dingin dengan santai membawa Eezar duduk di kursi. Marvin memasang wajah cuek dan dingin kepada Lia, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

Melihat sikap Marvin Lia semakin merasa kalau dirinya hanya dijadikan pelampiasan hawa nafsunya. Merasa sedih Lia berusaha melupakan hal itu, seperti mimpi di negeri dongeng.

"Tidak masalah" Jawab Lia, dengan ekspresi malu-malu, karena Lia masih ingat jelas kejadian yang tadi malam.

"Silahkan di nikmati dulu" Kata Marvin sambil menyuruh Lia mencicipi cemilan, Marvin menyuruh pelayan mengambilkan Lia air minum yang baru.

Lia melihat Eezar dengan wajah pucat dan badan yang panas. Lia mendekati Eezar dan meminta Eezar untuk tersenyum. Lia dan Eezar ngobrol lama, Lia membacakan buku cerita untuk Eezar.

Marvin melihat kedekatan Lia sama Eezar, Marvin ingin meminta Lia untuk menemani Eezar beberapa hari ini, karena Marvin khawatir.

Namun Marvin merasa gak enak kepada Lia karena kejadian tadi malam. Lia pun berlama dirumah Marvin. Waktu sudah sore, sudah waktunya untuk Lia pulang. Karena Lia masih ada pekerjaan Lain.

"Maaf Bocah kecil, Tante harus pulang dulu, Tante janji besok akan menjenguk kesini lagi" Kata Lia sambil mengelus rambut Eezar.

"Janji ya tante" Kata Eezar dengan wajah gemasnya.

"Aku akan mengantarmu pulang" Kata Marvin menawarkan diri.

"Tidak usah Tuan, terimakasih" Jawab Lia dengan hati bergetar.

Setiap melihat Marvin jantung Lia sepertinya mau copot, tubuh Lia gemetaran. Sikap Lia berubah menjadi gerogi. Getaran seperti adanya sengatan tubuh Lia.

"Kenapa aku gemetar seperti ini?" Gumam Lia, sebelum keluar.

Marvin terus saja melihat Lia tanpa berkedip. Lia semakin merasa tidak nyaman dengan pandangan Marvin. Lia ingin segera keluar dari Istana itu.

Marvin tetap saja tidak membiarkan Lia pulang sendirian. Marvin memegang tangan Lia menyuruh Lia masuk kedalam mobil.

Lia dengan wajah ketakutan ingin Lari, tapi Lia berusaha menarik nafas dalam-dalam. Marvin akhirnya membukakan Lia pintu mobil.

"Silahkan masuk, Aku akan mengantarmu pulang" Kata Marvin.

Lia masuk kedalam mobil, lalu Marvin menghidupkan mobilnya dan berjalan pelan.

Lia dengan raut wajah tidak enak merasa tidak nyaman. Jantung Lia semakin berdebar dengan kencang. Lia tidak mau kejadian semalam terulang lagi.

"Turunkan saya disini Tuan" Kata Lia dengan gugup. Namun Marvin tidak memperdulikan perkataan Lia.

Marvin berhenti karena lampu merah, tidak sengaja Danu berhenti disebelah Marvin bersama istrinya Ratna. Danu melirik kesamping dan terkejut, Danu dan Ratna melihat Lia di dalam mobil dengan Marvin.

Wajah Danu memerah seperti monster. Ratna terkejut melihat Lia ada di Jepang.Tapi Ratna belum percaya kalau gadis itu Lia. Danu dengan wajah marah menjalankan mobilnya dengan kencang sampai-sampai mau menabrak orang didepannya.

"Aaaaaaaaa..... "Teriak Ratna Histeris, ia memegang tangan Danu dengan erat.

" Pelan-pelan Danu"Kata Ratna ketakutan.

Namun Danu tidak memperdulikan Ratna. Marvin sudah sampai di depan rumah Lia, Marvin keluar dari dalam mobilnya lalu membuka pintu layaknya seorang putri. Lia langsung berjalan kedepan rumahnya tanpa berbicara dengan Marvin.

"Saya pulang dulu" Kata Marvin sambil tersenyum.

Jantung Lia berdetak dengan kencang melihat senyuman Marvin. Wajah Marvin yang tampan mempesona bersikap dingin sudah membuat Lia merasakan getaran-getaran cinta.

Lia pun akhirnya masuk ke apartemen. Lia mengganti pakaiannya dengan cepat karena ia harus segera pergi ke rumah sakit. Ia berusaha untuk tepat waktu, Lia tidak mau dipecat karena ini adalah satu-satunya harapan Lia untuk bertahan hidup.