Wow, Meri cukup berani. Sejak awal memang begitulah sifat Meri. Cuma untuk bagian ini Rein harus perhatikan lebih baik kalau ingin benar-benar paham. Terkadang Rein salah pemahaman. Ia juga suka lemot. Harap maklum.
Meri tengah natap serius nona Reni. Rein sih menyeryit, Meri random.
Sedetik kemudian Rein pun ngeh, oh, mungkin sahabatnya itu sedang menyelidiki sesuatu. Pastikan sampai selesai. Sebab, Rein pun ngerasa ada yang salah. Ia harus lebih berhati-hati untuk kedepannya.
Mulai dari kedatangan nona Meyra jadi sutradara aja aneh. Bisa bayangin, mereka ketemu belum lama lho. Lantas itu orang bak jailangkung main datang aja. Yang jelas orang itu gak suka ke Meri. Ke Rein pun gitu kok, tatapannya nusuk.
Entah niat terselubung macam apa yang ada dalam otak orang tersebut. Yang jelas harus diusut tuntas.
So, orang-orang tersebut bekerjasama jatuhin Rein dan Meri?
Alis nona Meri terangkat, why?