Chereads / Ratu Skandal dan Tuan Sempurna / Chapter 36 - Audisi (2)

Chapter 36 - Audisi (2)

Orang yang pertama masuk adalah Li Yiru

Pemeran kedua wanita adalah orang jahat standar dalam film komersial, cantik, galak, gadis kaya, dan mendominasi, begitu di lihat, tidak memiliki daya tarik sekuat pemeran utama wanita, sehingga yang mendaftar untuk ikut audisi tentu saja jauh lebih sedikit. 

Tidak sama dengan Shang Fei'er yang sopan, Li Yiru sosok yang cantik dan bertubuh indah. Begitu ia masuk dengan mengenakan pakaian yang sangat mencolok dan menyapa semua orang dengan antusias, lalu melihat ke arah Bao Yan, tatapan matanya panas, "Sebelumnya aku selalu ingin bekerja sama dengan guru Bao, semoga kali ini aku memiliki kesempatan."

Yang lainnya menertawakan dan bercanda, "Ada apa, apakah Sutradara Wang kami tidak memiliki kehormatan seperti ini?"

Mereka juga pernah melihat yang paling populer pada saat acara festival film Jin Ao, ini adalah salah satu kata-kata populer pada acara tersebut. Dia hanya menggunakan kata-kata populer tersebut.

Tatapan mata Bao Yan datar dan ia hanya mengatakan satu kalimat, "Semangat."

Audisi segera dimulai dan penampilan Li Yiru juga merupakan bagian pendek dari naskah itu. Kemampuan aktingnya memang tidak sebagus Shang Feier, tapi penampilannya lebih pantas untuk setting pemeran wanita nomor dua. Apalagi harga komersialnya tidak tinggi, yang masih menarik bagi produser.

Meskipun beberapa sutradara cukup menyukai Li Yiru, tapi audisi belum berakhir, dan menyuruhnya beristirahat dulu.

Li Yiru baru saja keluar dan kebetulan bertemu dengan Shang Fei'er yang keluar dari ruang rias.

Li Yiru langsung datang menyapanya, "Kakak Shang, kita berjumpa lagi."

Shang Fei'er sedikit menganggukan kepalanya.

Li Yiru tersenyum cerah: "Mungkin kita akan segera bekerja sama lagi, aku menantikan bimbingan dari kakak Shang." 

"Siapa yang tahu."

Kedua orang itu saling berpapasan.

Yang satu, senyumnya langsung hilang : Wanita bermuka dua

Yang satu, diam-diam mengumpat di dalam hati: Wanita jalang

  ...

Audisi masih terus berlanjut.

Walaupun yang mendaftar pemeran wanita kedua lebih sedikit, tetapi tetap ada 7-8 orang, setiap orang memperkenalkan diri dan tampil di atas panggung. Bila dihitung butuh satu jam.

Ditambah audisi pemeran utama wanita, Bao Yan dan yang lainnya sudah duduk selama 3 jam.

Akhirnya audisi pemeran wanita kedua sudah selesai dan mereka menjadi lebih rileks. Terhadap memilih siapa dan tidak memilih siapa, mereka sudah memiliki gambaran. Setengah jam selanjutnya adalah waktu untuk berdiskusi.

Bao Yan merasa sangat bosan dan ia segera membuka pintu dan pergi.

Langit di luar sedikit mendung dan juga mulai ada petir yang menyambar, sepertinya sudah akan turun hujan.

Bao Yan berdiri di jendela dan melihat keluar, setelah beberapa saat, ia menyungingkan senyum yang mengejek.

Kesempatan datang, tapi dia tidak memanfaatkannya. Tidak peduli seberapa cemas penonton, apa gunanya tidak bekerja keras?

Ketika hendak berbalik, tiba-tiba ada deru mobil di luar.

Sebuah mobil sport merah melaju masuk ke halaman, mengerem, dan langsung berhenti di halaman bawah.

Xia Siyu datang dengan tergesa-gesa. Ketika ia masih membaca naskah, audisi pemeran utama wanita sudah hampir berakhir. Ia sangat sedikit memakai riasan wajah, bahkan hampir tidak memiliki riasan. Ditubuhnya mengenakan kaos sederhana dipadukan dengan rok hitam, rambutnya disisir menjadi ekor kuda sederhana.

Para aktris di lokasi, hanya beberapa yang merupakan aktris besar memiliki ruang istirahat di sana, sebagian besar menunggu di koridor.

Melihat kedatangan Xia Siyu, suara diskusi menjadi ramai.

Wajah Bao Yan terkejut pada awalnya dan kerutan di antara alisnya mereda, tetapi segera, kerutan alisnya semakin dalam lagi, "Untuk apa kamu di sini?"

Xia Siyu khawatir bahwa lokasinya salah, tetapi setelah melihat Bao Yan, ia menghela nafas lega, dan bertanya langsung, "Apakah audisinya di sini?"

Bao Yan berkata tanpa ekspresi, "Kamu terlambat, audisinya sudah selesai."

Xia Siyu berkata "Oh" dan sama sekali tidak memperdulikan kata-katanya. Ia langsung mendorong pintu tempat audisi di sebelahnya.