Chapter 5 - bab 4

" Bagaimana ini mas Yuda dibuka apa tidak?" tanya pak Heru.

" Buka saja pak " kata Yuda.

" Ada apa ini ! "bentak Yuda sambil menangkis parang yang di acungkan ke arahnya, lengan kiri Yuda terkena parang sampai mengucur darahnya.

Pak Heru panik dia mau merawat luka Yuda dicegah oleh begal itu. 

" Diam kamu "kata begal itu yang melihat pak Heru mau mendekati  Yuda.

Para penumpang semuanya ketakutan .

Untung saja patroli polisi sedang lewat membawa dua kendaraan kelompok begal tadi melihat ada patroli polisi segera meloncat dari bis lari tunggang langgang. Mereka tidak sempat dibekuk polisi.

Melihat ada bis berhenti di tengah jalan patroli polisi langsung turun dan bertanya

" Selamat malam pak ada apa ini ?" tanya pak polisi.

" Tadi ada begal pak melihat ada patroli polisi mereka langsung lari " kata pak Heru.

" Ini bapak yang luka mari kami antar ke rumah agar lukanya segera di rawat ", kata bapak polisi.

Dan bapak yang membawa bis ini, sementara di kantor polisi dulu sambil menuggu sopir pengganti bapak yang sakit ini. Kemudian kendaraan patroli polisi tadi satu mengantar Yuda ke rumah sakit sedangkan yang satunya mengantar bis wisata ke kantor polisi supaya penumpang merasa aman dan mengurangi rasa takutnya dari trauma tadi.

Setelah  sampai di rumah sakit Yuda langsung dirawat oleh perawat, dibersihkan luka tersebut kemudian lukanya di jahit setelah di jahit lalu di perban. Sudah selesai kemudian Yuda di pindah ke kamar rawat inap.

Kemudian pak polisi meminta nomor telepon untuk menghubungi orang rumah.

" Maaf pak saya mau menghubungi keluarga bapak tolong minta nomor teleponnya. " kata bapak polisi .

Yuda langsung memberi nomor ayahnya.

Atas nama bapak Santoso, di rumah pak Santoso sedang melihat televisi acaranya sepak bola, lagi asik nonton hand phone pak Santoso berbunyi kemudian pak Santoso menerimanya.

" Hallo selamat malam." kata pak Santoso.

" Selamat malam." kata pak polisi. "ini dari kepolisian ingin memberitahukan bahwa pak Yuda dari bis pariwisata Bima Sakti mengalami kecelakaan dan sekarang pak Yuda sedang di rawat di rumah sakit Kasih Ibu, dan satu lagi pak sopir pengganti pak Yuda harap segera dikirim, bisnya sekarang ada di kantor polisi untuk menenangkan penumpang itu saja pemberitahuan kami pak."

" Terima kasih banyak pak atas pemberitahuan ini. " kata pak Santoso.

Setelah itu pak Santoso terus membangunkan istrinya dengan hati-hati

" Bun, bunda..!! " kata pak Santoso.

" Ada apa yah? " jawab bunda.

"Begini Bun tadi ayah di kabari bapak polisi katanya Yuda mendapat kecelakaan, sekarang di rawat di rumah sakit Kasih Ibu."

"Bagaimana ini yah dari tadi siang aku berat melepas kepergian Yuda."

"Sudah bun, ayo siap-siap terus berangkat!"

Bunda langsung siap-siap , menunggu istrinya siap-siap pak Santoso menelpon pak Heru .

" Selamat malam pak Santoso?" kata pak Heru setelah menerima telpon dari pak  Santoso.

" Selamat malam dik Heru. " jawab pak Santoso, "maaf dik Heru ini kejadiannya bagaimana bapak belum jelas di kasih tahu bapak polisi tadi."

"Maaf pak tadi saya belum sempat menghubungi bapak , kejadiannya begini pak tadi di perjalanan ada begal menghadang kami , terus memaksa naik bis ,kemudian mas Yuda bertanya ada apa sambil menangkis parang yang diacungkan ke arah mas Yuda makanya lengan kiri mas Yuda parang tersebut.

" Begal. . .?!" seru pak Santoso kaget.

" Iya." jawab pak Heru.

" Ya sudah kalau begitu bapak sudah jelas. " kata pak Santoso.

Kemudian pak Santoso menelpon Dery.

" Der.. " panggil pak Santoso, "tolong pak Saman suruh menggantikan Yuda ada masalah kecil di perjalanan .

Nanti kamu juga ikut yang membawa mobil kamu nanti kita berangkat sama ibu juga."

" Ya pak " jawab Dery.

Setelah telepon dengan Dery pak Santoso bertanya kepada istrinya.

" Bun Yumi sudah kamu beri tahu ?" tanya pak Santoso.

" Belum yah nanti kalau mau berangkat saja. " jawab bunda.

" Kalau memberitahu Yumi hati- hati jangan sampai dia kaget." kata pak Santoso.

Setelah selesai bersiap-bersiap bu Santoso membangunkan Yumi.

" Yumi, Yum, Yumi " panggil bu Santoso sambil mengetuk pintu kamar Yumi.

" Ada apa bun? " jawab Yumi sambil membukakan pintu kamarnya , dilihat bunda rapi banget.

" Bunda mau kemana malam-malam

begini?" tanya Yumi.

"Sabar ya Yum bunda mau menjemput mas mu lagi ada insiden kecil di perjalanan. Tapi kamu tenang saja,Yuda tidak apa- apa."

" Yumi boleh ikut Bun?" tanya Yumi.

" Jangan Yum nanti kalau kamu ikut Rio bagaimana?" tanya bunda.

Setelah memberitahu Yumi kemudian mereka berangkat menuju rumah sakit di mana Yuda di rawat.

Kemudian Yumi menghampiri Rio di kamarnya yang sedang tidur pulas, di elus wajah Rio sambil diciumi anaknya.

" Doakan papa semoga tidak terjadi apa-apa ya nak!" kata Yumi.

Karena kejadian itu mengingatkan Yumi pada masa kecilnya dia sampai bisa ke panti asuhan karena semua keluarganya meninggal dalam kecelakaan waktu mereka pergi wisata, tinggal Yumi yang masih hidup itu Yumi umur empat tahun.

Dalam hati Yumi mengatakan jangan sampai mas Yuda meninggalkan aku, aku hidup sebatang kara orang-orang yang mencintaiku telah meninggalkan aku, sampai tak terasa berlinang air mata Yumi

Dalam perjalanan menjemput Yuda pak Santoso menelpon pak Kemal.

" Selamat malam pak Santoso ada apa malam- malam kok telepon " , kata pak Kemal.

" Begini pak anakku Yuda jalan ke Jakarta sampai ada insiden begal ini bagaimana kok bisa terjadi ? " tanya pak Santoso.

" Begal. . ?". jawab pak Kemal agak terkejut. 

"saya belum di beri tahu anak buah saya  kalau begitu terima kasih pak Santoso saya sudah di beritahu akan kami urus sampai tuntas."

Pak Kemal ini adalah ketua keamanan jalanan dari Jakarta sampai  Banyuwangi bagi pengusaha angkutan orang ataupun angkutan barang ini sangat menguntungkan sekali , jadi mereka bekerja bisa lebih nyaman sejenis pelayanan jasa.

Sekitar pukul delapan pak Santoso dan istrinya sampai di rumah sakit , mereka langsung bertanya kepada karyawan rumah sakit tersebut.

" Maaf pak mau nanya kamar pak Yuda yang masuk semalam di ruang apa ?" tanya pak Santoso .

"Pak Yuda sudah di pindahkan di ruang kamar rawat inap."

"Terima kasih pak ..!" lalu pak Santoso dan istrinya mencari kamar rawat inap.

Setelah mencari mereka menemukannya setelah menemukannya mereka terus masuk kamar itu Yuda masih terbaring ditempat tidur.

" Yud?" kata bunda, "bagaimana nak lengannya bengkak apa tidak?"

" Sedikit bunda. " jawab Yuda. 

" Yumi mana Bun ?" tanya Yuda.

"Bunda melarangnya ikut nanti Rio di di rumah sama siapa?"

" Lukanya dalam Yud ?" tanya pak Santoso.

" Agak dalam yah. " jawab Yuda.

Sementara Yuda mengobrol dengan ayahnya Bu Santoso pamit mau membayar administrasi.

" Yah. Bunda ke baian administrasi dulu." kata Bu Santoso.

" Ya Bun " jawab pak Santoso.

Sampai di kasir bu Santoso bertanya,

"  Atas nama Yuda Prakoso habis berapa administrasinya mbak ?" tanya Bu Santoso.

Kemudian karyawan rumah sakit mengecek biaya Yuda, kemudian karyawan itu memberikan kwitansi kepada ibu Santoso .

" Ini kwitansinya bu ." kata karyawan rumah sakit itu.

Kemudian Bu Santoso melihat dan membayar biaya rumah sakit.

" Ini mbak.  terima kasih. " kata bu Santoso.

Setelah membayar Bu Santoso kembali ke kamar Yuda .

Bersambung...!