Chereads / Bayang-bayang kehidupan semu / Chapter 20 - bab 19

Chapter 20 - bab 19

Yuda cuma memperhatikan anaknya dan

Neni, dalam bayangan Yuda andaikan itu istri dan anakku betapa senangnya aku

kata hati Yuda mengatakan begitu.

" Mas mengapa ngelamun saja dari tadi ada apa mas ? " tanya Neni.

" Enggak, enggak apa-apa. " jawab Yuda agak agak tersipu.

" Ayo pulang mas, Kania sudah selesai makan. " ucap Neni.

Kemudian mereka berdiri dan berjalan ke kasir untuk membayar makanan tadi.

Setelah membayar makanan tadi mereka terus pulang.

***

Rio naik motor pulang santai-santai tidak terburu-buru seperti biasanya , tak lama

kemudian Rio sudah sampai di rumah.

Bu Santoso heran Rio kok pakai motor, punya siapa kata Bu Santoso dalam hati.

Lalu Bu Santoso menanyakan kepada Rio.

"Rio yang pakai motor siapa ? " tanya Oma.

" Ini motornya Tante Neni Oma. " jawab Rio

" Kamu ketemu dimana ? " tanya Oma lagi.

" Tadi ketemu di super market lalu Kania lapar makan dulu, aku sudah capek aku pulang dulu. " jawab Rio.

" Berarti Tante Neni ke sini nanti ? " tanya Oma.

" Tidak tahu Oma di antar papa pulang ke rumahnya atau mampir ke sini. " jawab Rio lagi.

Dalam perjalanan pulang Yuda bertanya kepada Neni.

" Pulang ke rumah apa mampir ke rumahku dik ? " tanya Yuda.

" Pulang ke rumah saja mas rasanya capek banget. " jawab Neni.

" Tante pulang ke rumah Kania saja nanti tiduran bersama Kania. " celoteh Kania.

" Enggak sayang kapan-kapan saja. " jawab Neni.

" Sampai deh !!…kata Neni kepada Kania.

Lalu Neni dan Kania turun dari mobil, begitu juga Yuda turun dengan membawa belanjaan Neni.

" Assalamualaikum, " kata Neni mengucap salam.

" Waalaikumsalam. " jawab ibunya Neni 

sambil keluar dari kamar.

" Siapa ini cantik banget. " kata ibunya Neni.

" Ini anaknya mas Yuda Bu. " jawab Neni.

" Yudanya pak Santoso ? " tanya ibunya Neni.

" Ya ibu itu orangnya. " kata Neni.

Lalu ibunya Neni berjalan ke depan menemui Yuda.

" Yud sudah lama kamu tidak pernah ke sini ? " tanya ibunya Neni.

" Ya bu saya sedikit sibuk. " jawab Yuda.

" Ya….ya…. kamu sekarang yang mengurus usah bapakmu. " kata Bu Andika ibunya Neni.

" Ayo silahkan duduk dulu, anak cantik sini sama utie. " ucap ibunya Neni.

" Terima kasih Bu sudah capek lain kali saja saya kesini lagi. " kata Yuda.

" Papa aku mau disini sama Tante mau mainan masak-masakan. " rengek Kania.

" Sayang jangan sekarang Tanta mau istirahat dulu. " kata Yuda.

Lalu Kania mengangguk mau diajak pulang.

" Tante Kania pulang dulu ya, eyang utie Kania pulang dulu ya. " pamit Kania kepada kedua orang tersebut.

" Baiklah sekarang pulang dulu besok ke sini lagi. " kata eyang utie.

Kemudian Yuda memohon pamit kepada Bu Andika.

" Bu Yuda pulang dulu, dik Neni aku pulang dulu. " pamit Yuda.

" Ya hati-hati di jalan ya mas. " kata Neni.

Kemudian Yuda dan Kania berjalan menuju mobil dan langsung pulang.

***

Tak lama kemudian Yuda dan Kania sampai di rumah, Kania turun lalu mecari

Oma.

" Oma….Oma….di mana Oma ? " tanya Kania.

" Oma di sini sayang. " jawab Bu Santoso.

Lalu Kania menghampiri Oma di ruang keluarga.

" Oma tadi waktu Kania memilih boneka ada Tante yang mirip seperti mama, papa tak kasih tahu ternyata papa kenal dengan Tante itu. " cerita Kania.

" Siapa nama Tante itu sayang ? " tanya Oma.

" Tante Neni Oma." jawab Kania.

" Sekarang tantenya mana sayang kok tidak ada ? " tanya Oma.

" Tantenya pulang ke rumahnya Oma.

"jawab Kania.

" Kenapa tantenya tidak mampir ke sini sayang ? " tanya Oma.

" Tantenya capek besok-besok mau ke sini. " jelas Kania dengan mata berbinar-binar kelihatan dia suka dengan Neni.

Bu Santoso bersyukur kalau Kania bisa cocok dengan Neni.

" Yud mana titipan ayahmu ? " tanya Bu Santoso.

" Itu Bun tak taruh di tempat biasanya.

" jawab Yuda.

" Ayah dimana Bun kok tidak kelihatan ?

" tanya Yuda.

" Ayahmu sedang tidur Yud. " jawab bunda.

" Yud kenapa Neni tidak mampir ke sini ?

" tanya bunda.

" Kasihan Bun Neni kelihatannya sudah capek muter-muter memilihkan mainan Kania. " jawab Yuda.

***

Pada hari menjelang sore pak Santoso dan istrinya ngobrol di taman.

" Bun sepertinya Yuda sudah membuka hatinya lagi, sekarang kalau jalan narik semangat benget. " kata pak Santoso.

" A…..lah seperti ayah saja kalau ada yang ditaksir semangat banget, buah kan tidak jauh jatuhnya dari pohonnya. 

" ledek bunda kepada ayah Yuda, ayah cuma tersenyum di sindir istrinya.

" Kita harus bersyukur yah Yuda sudah seperti dulu lagi ada semangat hidup, padahal cuma ketemu Neni adik temannya.

" Mungkin dari dulu sudah berteman jadi masa-masa kecil teringat lagi. " ucap pak Santoso.

" Lagi pula waktu Yuda masuk SMP baru kenal Tomi sampai SMA menjadi sahabat karib. " ucap bunda.

" Kalau bermain ke mana-mana Tomi selalu membawa adiknya, jadi mereka selalu bertiga kalau sedang bermain.

" jawab ayah.

" Kalau bermain ke rumah kita aku senang yah kalau Tomi mengajak adiknya karena aku tidak punya anak perempuan, jadi Neni seperti anakku sandiri, " kata bunda.

" Dari dulu Neni juga memanggilku bunda. " kenang bu Santoso.

" Itu kan waktu rumah kita dekat kantor dan garasi jadi Tomi kalau main dekat rumahnya." kata pak Santoso.

" Semenjak kita pindah di sini Tomi jarang main ke sini karena agak jauh dan Tomi sibuk dengan pekerjaannya di Jakarta. " kata pak Santoso.

Mari masuk rumah yah hari semakin sore ajak bunda, lantas mereka berdua masuk rumah.

Malam itu Yuda ada di kamar sedang istirahat sambil melamun. Kenapa sekarang aku kalau melihat Neni seperti orang yang kehilangan kekasihnya dan berharap untuk kembali hatiku merasa berbunga-bunga seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta, mungkinkah aku jatuh cinta kepada Neni, lalu Yuda mengingat masa lalu kalau bermain dengan Tomi main layang-layang jika tak bisa menerbangkan layang-layang Tomi selalu membantuku, nanti kalau sudah mulai  tinggi layang-layang itu ditarik Tomi dengan Neni jadi bertiga kami menarik layang-layang itu kami sangat senang waktu itu, tangan Neni yang kecil

yang kecil menarik dengan sekuat tenaga, Karena layang-layangnya agak besar makanya harus di tarik lebih dari satu orang. Papa panggil Kania, langsung buyar lamunan Yuda.

" Ya sayang papa di kamar. " jawab Yuda.

Kemudian Kania mencari papanya di kamar langsung masuk kamar.

" Papa ayo ke rumah Tante Neni Kania ingin bertemu Tante Neni. " kata Kania.

" Sudah malam sayang besok saja kalau main Tante Neni sekarang sudah tidur.

" kata Yuda.

" Papa pinjam hp nya mau telpon Tante Neni. " kata Kania.

" Jangan sayang jam segini Tante sedang istirahat. " ucap Yuda.

" U…h papa enggak seru. " kata Kania, sambil cemberut meninggalkan kamar papanya.

Yuda hanya tersenyum melihat perilaku anaknya. Kata hati Yuda mengatakan tidak cuma Kania yang kangen kepada Neni dirinya juga begitu. Tak terasa Yuda tertidur dengan sendirinya.

Bersambung