Chereads / Bayang-bayang kehidupan semu / Chapter 24 - bab 23

Chapter 24 - bab 23

Bunda baru tahu kalau memang Kalau ngomong seperti Neni

" Tuh lihat kalau ngomong persis Neni kan Bun ? " tanya Yuda.

" Kalau begitu aku panggil Tante Neni mama Neni saja biar aku mempunyai mama seperti teman-temanku. " kata Kania.

" Tante Nani di panggil mama Neni juga tidak apa-apa biar kamu mempunyai mama seperti teman-temanmu. " kata pak Santoso.

" Nanti kamu narik Yud ? " tanya pak Santoso.

" Tidak yah aku nanti mau ke kantor saja.

"jawab Yuda.

" Yud tadi Rio sudah berangkat pagi-pagi olah raganya mendapat giliran pagi. " kata Bu Santoso.

Ayo semua sekarang sarapan dulu, lalu mereka semua menuju meja makan untuk sarapan bersama.

Setelah selesai sarapan Yuda terus akan pergi ke kantor.

" Papa Kania nanti berangkat sekolah sama mbak Tutik saja. " kata Kania.

" Biar Oma di rumah saja kasihan menuggu Kania sekolah capek. " kata Kania.

" Terserah kamu saja sayang. " jawab Yuda.

Setelah mendengarkan Kania ngobrol Yuda terus berjalan ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya dan langsung berangkat menuju kantor.

Tak lama kemudian Yuda sudah sampai di kantor.

" Selamat pagi pak. " kata Dery.

" Dik apa ada wisata Minggu ini ? " tanya Yuda.

" Ada pak Minggu ini  dari departemen 

pajak, lalu dua minggunya lagi dari 

SMP 5 . " jawab Dery.

" SMP 5 dik Dery ? " tanya Yuda.

" Ya pak. " jawab Dery lagi.

Yuda mengingat-ingat SMP 5 itu kan tempat Neni mengajar.

" Itu saja yang wisata bulan ini dik Dery ? " tanya Yuda.

" Iya pak. " jawab Dery.

Kemudian Yuda berjalan menuju ruang kerjanya, di ruang kerjanya Yuda langsung menelpon Neni. Setelah telponnya tersambung lalu Neni menjawabnya.

" Ya mas ada apa ? " tanya Neni.

" Halo dik sekolahan kamu SMP 5 mengadakan wisata Minggu yang akan datang ? " tanya Yuda.

" Ya mas kenapa ? " tanya Neni.

" Kamu ikut apa tidak dik ?  " tanya Yuda.

" Enggak ikut mas soalnya di tempat itu aku sudah bosan beberapa kali pernah ke sana, wisata itu untuk guru-guru saja.

" jawab Neni.

" Jadi kita mau jalan-kalan kapan dik ?

" tanya Yuda.

"Besok juga bisa mas aku tidak ada kegiatan sekolah. " jawab Neni.

" Besok berangkatnya agak siangan Kania biar tidak rewel. " kata Neni lagi.

" Ya deh kalau soal Kania itu gampang asal dibilangin sama kamu perginya pagipun dia tidak rewel. " kata Yuda.

" Sudah ya dik besok jam sembilan ku samperin di depan rumah. " ucap Yuda.

" Ya mas. " jawab Neni sambil mematikan hand phonenya.

" Hayo siapa itu ? " tanya teman Neni di kantor guru.

" Enggak siapa-siapa hanya teman. 

" ucap Neni dan langsung mengerjakan ulangan  anak untuk dikoreksi.

Setelah selesai Yuda langsung beranjak pulang dan titip pesan kepada Dery.

" Di Dery besok aku jalan jam sembilan jadi pak Saman suruh menggantikan aku pada baliknya kesini. " kata Yuda.

" Ya pak. " jawab Dery.

Keluar kantor Yuda terus naik mobil menuju rumah, sampai di rumah Yuda memanggil Kania.

" Kania sayang sini nak. " panggil Yuda.

" Tuh dipanggil papa. " kata Oma.

" Ya papa. " jawab Kania terus mendekati papanya.

" Sayang besok Tante mengajak jalan- jalan Kania mau ikut apa tidak ? " tanya Yuda.

" Besok pa dengan mama Neni mau pa.

" jawab Kania.

" Oma….Oma…. besok Kania mau jalan - jalan dengan mama Neni asyik…..!!! teriak Kania.

Oma hanya tersenyum melihat tingkah laku cucunya.

" Yud besok berangkat jam berapa ? 

" tanya bunda.

" Neni minta berangkat jam sembilan Bun, naik bis. " kata Yuda.

" Naik bis, kenapa tidak tidak membawa mobil sendiri ? " tanya bunda.

" Neni pingin naik bis nanti pulangnya naik kereta begitu permintaannya Bun.

" jawab Yuda.

" O….. begitu. " kata bunda.

Kania lalu langsung mencari Rio.

" Mas Rio…. mas. " panggil Kania.

" Ya mas Rio di sini di belakang rumah. 

" jawab Rio.

Kemudian Kania mencari Rio dan menghampiri di belakang rumah .

" Mas Rio besok ikut tidak Kania mau jalan-jalan dengan papa dan mama Neni. " kata Kania.

" Mas Rio kan sudah besar masa ikut.

" jawab Rio.

" Enggak apa-apa mas biar seru. " kata Kania.

" Enggak dik mas Rio sudah besar di rumah saja besok. " ucap Rio.

" Ya sudah kalau tidak mau ikut. "jawab Kania, terus meninggalkan Rio.

Mendengar ocehan Kania Oma tersenyum, dasar anak kecil kata Bu Santoso dalam hati.

***

" Kania sekarang ayo tidur besok kalau di bangunkan tidak malas. " kata Yuda.

" Sama papa tidurnya ya. " jawab Kania.

Yuda langsung menggendong Kania ke kamarnya, setelah mereka tiduran di ranjang Kania bicara dengan papanya.

" Pa bantal ini besok di bawa ya dengan boneka Barbie ini ya pa. " kata Kania.

" Ehem…..he….em. " jawab Yuda tidak meyakinkan.

" Pa iya apa tidak kok cuma ehem…saja

jawabannya….!!! kata Kania bernada tinggi.

Yuda tertawa melihat putrinya yang sedang emosi.

" Sudah cepat tidur besok yang di sukai di bawa semuanya tidak apa-apa. 

" jawab Yuda.

Dilihat putrinya sudah tidur lalu Yuda keluar kamar Kania.

" Kania sudah tidur Yud ? " tanya pak Santoso.

" Sudah yah sepertinya kalau tidur pulas banget. " jawab Yuda.

" Dia senang mungkin besok mau jalan- jalan bersama Neni. " kata pak Santoso.

" Ayah ini bagaimana bukan cuma Kania saja yang senang papanya juga. " kata

Bu Santoso.

" Sudah aku mau tidur saja daripada kena sindiran terus. " jawab Yuda sambil tersenyum meninggalkan kedua orang tuanya.

Ayah dan bunda tersenyum melihat kelakuan Yuda seperti anak kecil, memang Yuda sudah mempunyai anak tapi bagi bapak dan ibu Santoso Yuda tetap dianggap masih anak kecil seperti dahulu.

" Sudah malam yah ayo tidur besok kalau bangun biar tenaganya lebih fit, kalau olah raga biar kuat tidak lemes. " kata Bu Santoso.

Kemudian mereka berdua masuk kamar untuk istirahat.

Pagi-pagi sekali Kania terbangun mencari papanya karena dilihat disampingnya tidak ada, dia pikir papanya sudah berangkat.

" Papa….papa !!!… teriak Kania.

Oma yang mendengar teriakan Kania langsung berjalan menuju kamar Kania, 

dan mendekati Kania.

" Ada apa sayang ? " kata Oma.

" Papa mana Oma ? " tanya Kania.

" Papa masih tidur ini kan masih pagi banget sayang. " jawab Oma.

" Tidur lagi ya sayang Oma yang akan menemani di sini. " kata Oma.

" Baik Oma. " jawab Kania, lalu Kania tertidur lagi.

Ke esokan paginya Yuda bangun lalu menghampiri kamar Kania, setelah di buka pintunya Yuda melihat bunda tidur dengan Kania.

" Bun…. Bun bangun Bun. " kata Yuda

" Ya Yud ada apa ? " tanya bunda.

" Bunda kok tidur di sini ? " tanya Yuda.

" Tadi pagi-pagi sekali Kania memanggil kamu bunda yang dengar terus tak temenin tidur. " jawab bunda.

Setelah bunda keluar ganti Yuda yang merebahkan badannya di samping Kania dengan berbisik.

" Sayang ayo bangun katanya mau jalan-jalan bersama mama Neni. " kata Yuda,  

dengan mengelus kening putrinya.

" Papa masih ngantuk. " rengek Kania.

Dibiarkan Kania tidur oleh Yuda.

Bersambung