Setelah menoleh Neni baru sadar kalau di sampingnya Yuda.
" Mas Yuda maaf aku tidak tahu. " kata Neni.
" Ayo turun naik mobil saja. " ajak Yuda.
" Mas aku enggak enak ini malu dilihat pak Saman. " kata Neni.
" Kenapa harus malu pak Saman tidak apa-apa kok. " ucap Yuda sambil menggandeng tangan Neni untuk turun dari bis itu.
" Terima kasih pak Saman. " kata Yuda kepada pak Saman.
" Sama-sama mas Yuda. " jawab pak Saman.
Setelah turun dari bis kemudian Neni dan Yuda berjalan menuju mobilnya. Pak Saman dan Nur yang melihat bosnya sudah melupakan masa lalunya ikut mendoakan semoga jadi dengan Neni.
" Semoga saja jadi ya Nur mas Yuda dengan mbak Neni. " kata pak Saman.
" Amiiin…. jawab Nur ikut senang.
Neni kemudian masuk mobil yang sudah di bukakan pintunya oleh Yuda.
" Silahkan masuk sayangku. " goda Yuda.
" Mas Yuda pasti begitu. " jawab Neni sambil mencubit lengan Yuda dengan manja.
Yang membuat Yuda senang karena manjanya Neni. Setelah Neni duduk di dalam mobil Yuda terus masuk mobil terus meluncur jalan menuju Surabaya.
Di perjalanan Yuda masih usaha merayu Neni.
" Dik bagaimana kalau kamu menggantikan mamanya Kania, aku perhatikan kamu sama Kania kok cocok. " usul Yuda.
" A….. lah mas jangan kumohon. " canda Neni.
" Memang kenapa kelihatannya berat sekali. "kata Yuda.
" Enak begini saja mas anggap aku ini adikmu seperti dahulu. " jawab Neni.
" Kalau dianggap adik enggak asyik dong jadinya. " kata Yuda.
Ingat tidak mas waktu kita jalan-jalan muter alun-alun dengan mas Tomi. Kalau mas Tomi capek boncengi aku gantian mas Yuda yang memboncengi aku, padahal cuma muter-muter ya mas kelihatannya hepi banget, Yuda tertawa senang sewaktu Neni mengingatkan masa lalu yang indah. Kalau Tomi asyik main ke rumah kamu minta diantar pulang jawabannya pasti sebentar, kamu pasti cemberut dan menjauhi kita, kalau sudah begitu aku mengalah mengantar kamu naik sepeda onthel untuk pulang.
Mereka berdua terpingkal-pingkal kalau mengingat masa kecil yang menyenangkan.
" Mas sekali-kali kapan-kapan kita naik onthel lagi yuk mengitari alun-alun. " kata
Neni.
" Ya boleh siapa takut. " jawab Yuda.
" Mas Yuda enggak malu boncengi aku
tapi muter alun-alun lho. " kata Neni.
" Mengapa harus malu emangnya aku boncengin karung beras . " canda Yuda.
Neni makin gemes sama Yuda dari dulu memang Yuda paling suka godain Neni.
" Mas Yuda….. mas Yuda. " ucap Neni sambil mencubit pundak Yuda.
" Aduh…. aduh sakit ini. " jawab Yuda.
" Biarin... biaaa….. rin gosong. " kata Neni sambil cemberut.
Yuda melihatnya makin ingin menggoda lagi.
" Sarapan dulu dik. " kata Yuda.
" Dimana mas. " jawab Neni agak jengkel.
" Sudah jangan cemberut dong maafin mas Yuda. " ucap Yuda.
" Aku maafin kalau nanti goda aku lagi, aku cemberut sampai pulang. " kata Neni dengan manja.
" Enggak deh. "jawab Yuda gemes.
" Tuh makan di situ enak rumah makan itu. " kata Yuda sambil membelokkan mobilnya di tempat parkiran rumah makan tersebut.
Yuda langsung turun dan membukakan
pintu mobil untuk Neni.
" Silahkan turun tuan putri. " kata Yuda.
" Hayo mulai lagi. " kata Neni.
" Enggak sayang. " jawab Yuda.
" Ayo masuk mas. " kata Neni sambil berjalan menuju rumah makan itu lalu Yuda jalan mengikuti Neni.
" Duduk di situ dik. " kata Yuda menunjukkan tempatnya.
Mereka duduk berdampingan, kemudian pelayan rumah makan itu datang mencatat apa yang akan di pesan.
" Pesan apa Bu ? " tanya pelayan rumah makan tersebut.
" Pesan apa dik ? " tanya Yuda.
" Sup iga saja mas. " kata Neni.
" Mbak pesan sup iga dua minumnya es jeruk satu dan kopi sama air mineral dua
sudah itu saja. " kata Yuda.
" Mau apalagi dik ? " tanya Yuda.
" Sudah itu saja mas. " kata Neni.
" Ya sudah kalau nambah apalagi nanti akusuruh mbaknya memberi menunya lagi. " ucap Yuda.
Tak begitu lama pesanan sudah datang pelayan itu menaruh pesanan mereka di atas meja setelah beres.
" Silahkan pak, Bu. " kata pelayan itu.
" Terima kasih. " jawab Yuda.
Mereka lalu memakan pesanannya.
Pak Saman lewat jalan itu dan melihat mobil bosnya parkir di rumah makan.
" Nur itu bukannya mobil si bos ? " tanya pak Saman.
" Iya pak bos baru sarapan. " jawab Nur sambil melihat mobil itu benar apa tidak mobil bosnya.
" Kok baru sampai disini ya Nur. " kata pak Saman.
" Memang jalannya tidak cepat dibuat sedang-sedang saja biar lama sampainya. " kata Nur.
Pak Saman tertawa mendengar perkataan Nur.
" Seperti enggak pernah muda saja pak Saman, orang lagi jatuh cinta ya begitu itu. " celoteh Nur.
Mendengar celotehan Nur pak Saman tambah tersenyum lebar.
Tak terasa bis pak Saman mau sampai di terminal terakhir, sebelum sampai di terminal pak Saman di balap oleh Yuda.
Yuda melewati sambil membunyikan bel mobil, pak Saman terus melambaikan tangannya sambil tersenyum. Tak lama kemudian bisnya masuk ke terminal dan semua penumpang turun, setelah penumpang turun semua lalu pak Saman parkir di peristirahatan bis yang baru datang. lalu pak Saman mendekati temannya yang lebih dulu datang .
" Pak Saman ku kira yang bawa bis itu mas Yuda. " kata pak Heru.
" Tidak mas Yuda di Surabaya bareng mbak Neni. " jawab pak Saman.
" Sekarang mas Yuda jarang narik. " kata pak Heru.
" Mas Yuda sekarang sudah punya yang baru ngapain capek-capek narik, dulu itu kan mas Yuda ingin melupakan trauma ditinggalkan mbak Yumi itu juga cukup lama membuka hatinya untuk orang lain. " kata pak Saman.
***
Tak terasa Neni dan Yuda sudah masuk Surabaya.
" Ini mau ke mana dik ? " tanya Yuda.
" Ke SMP 2 tempat mengajariku dulu.
" jawab Neni.
" Memang mas Yuda tahu SMP itu ?
" tanya Neni.
" Ya tahulah aku dulu kan kuliah di sini, masa tidak tahu. " jawab Yuda.
Kemudian Neni telpon adiknya Damar.
Setelah telpon di terima adiknya Damar lalu Neni bicara .
" Halo dik aku mau sampai sekolahan kamu sedang mengajar apa di kantor ?
" tanya Neni.
" Mbak aku masih di kantor belum saatnya mengajar. " jawab adiknya Damar.
" Kalau begitu aku langsung ke kantor guru saja. " kata Neni.
" Ya aku tunggu. " jawab adiknya Damar.
Setelah selesai telpon Neni memberitahu Yuda.
" Mas langsung saj ke sekolahan yang membawa berkasnya ada di kantor guru.
" kata Neni.
Setelah di beritahu Yuda langsung menuju SMP 2, setelah sampai di SMP itu Yuda langsung masuk halaman parkir sekolahan itu, lalu mobil Yuda berhenti dan terus membukakan pintu mobil untuk Neni.
" Mas Yuda tidak usah begini aku juga membuka sendiri. " kata Neni.
Yuda tersenyum saja dikatain Neni.
" Aku nunggu di sini saja dik tidak usah ikut. " ucap Yuda.
" Terserah mas Yuda saja. " jawab Neni sambil meninggalkan Yuda.
Setelah itu Neni berjalan menuju kantor guru.
Bersambung
.