Aza kembali ke rumahnya. Kondisinya sudah mulai pulih. Dia diantar oleh pangeran Leon menuju ke rumahnya kembali. Walaupun pada awalnya dia sempat menolak ajakan nya dari pangeran Leon.
Satu jam sebelumnya.
"Aku sudah mengurus kepulangan." Singkat Pangeran Leon menatap Aza.
"Terima kasih."
" Aku akan mengantarmu pulang. "
" Tidak usah. Aku bisa naik taksi."
" Kamu adalah tanggung jawabku. Jadi aku yang harus mengantarmu pulang. "
"Bagaimana untuk urusan pasien di rumah sakit ini?"
"Ada dokter lain yang akan menggantikannya. "
" Pangeran Leon aku bukanlah anak kecil. Aku sudah biasa ke mana-mana sendirian. "
Pangeran Leon mulai menatap Aza. Dia benar-benar tidak ingin jika azab pulang sendirian ke rumah karena terlalu berbahaya untuk perempuan itu. Apalagi Pangeran Orion sudah mengincarnya semenjak kemarin-kemarin. "Sebaiknya kamu jangan keras kepala karena kamu telah diincar oleh pangeran Orion."
Mendadak Aza menjadi bernafsu makan ketika dia mencium sesuatu beraroma darah.
Pangeran Leon tahu jika Aza benar-benar tidak bisa mengontrol nafsunya Semenjak dia mengandung dan melahirkan Iliana.
Aza ingin sekali mencari sumber dari aroma darah itu. Namun pangeran Leon berusaha untuk mencekal lengan tangannya namun kenyataannya Aza malah menghempaskan. Hingga Pangeran Leon itu pun terjatuh dan tersungkur di sebuah lantai kamar ruang rawat inap tempat Aza di rawat
Kekuatan Aza begitu bertambah. Kemudian Pangeran Leon berusaha untuk menghentikan Aza agar tidak ada yang mengetahui siapa dia sebenarnya.
Pangeran Leon berusaha menggunakan kekuatannya yang dia miliki dia berusaha membaca sebuah mantra-mantra suci itu dari mulutnya. Kemudian keluarlah cahaya putih dari tangannya yang berhasil menghentikan kedua langkah dari Aza. Tubuh Aza mematung.
Kemudian Aza jatuh pingsan kembali dalam dekapan Pangeran Leon untuk meminimalisir agar tidak ada seseorang yang tahu siapa aja sebenarnya. " Ini terlalu berbahaya untuk perempuan ini karena jika banyak yang mengetahui tentang siapa perempuan ini sebenarnya maka ada banyak orang yang akan membuat perempuan ini semakin terpenjara. "Dia mulai menggumam dalam hati kecilnya.
Hanya ada satu cara agar membuat perempuan itu benar-benar bisa mengendalikan kekuatannya ketika bertemu dengan sosok generasi dari negeri lakuna. Dia berharap agar segera dipertemukan dengan seorang pria yang pernah membuat perempuan itu hamil dan melahirkan seorang putri penerus dua generasi.
Kemudian Pangeran Leon segera untuk membawa Aza pergi dari rumah sakit. Dia menggunakan sebuah kekuatan teleportasi untuk menuju ke sebuah rumah kediaman Aza.
Pangeran Leon sudah terbiasa menggunakan kekuatan teleportasi untuk berpindah tempat dalam sekejap mata.
Dalam hitungan beberapa detik kemudian Pangeran Leon sudah sampai di rumah kediaman aja. Di sana ada seorang gadis kecil yang berusia dua tahun. Dia sangat cantik sekali dan memiliki kulit putih serta berkilau keemasan.
Ratu Agni menggendong gadis kecil itu yang terlihat begitu cantik sekali. Jadi gadis kecil itu selalu memanggil Ratu Agni dengan sebutan nenek. Rambut gadis kecil itu benar-benar berwarna keemasan karena memiliki sebuah keistimewaan.
Ratu Agni juga melihat kalau Pangeran Leon sudah membawa Ibu dari gadis kecil itu. Kebetulan gadis kecil itu sedang tertidur dalam gendongan Ratu Agni.
"Bagaimana keadaan Iliana, Ratu?"
Ratu Agni tersenyum. Lalu dia pun mulai berkata, " Sudah waktunya Aku harus pergi karena Ibunya sudah ada. Karena negeri Neptunus membutuhkan aku. Sebelum Pangeran Orion dan wanita iblis itu menguasai Negeri Neptunus. "
Pangeran Leon tersenyum. Dia juga sudah saatnya untuk kembali ke negeri Neptunus namun dia akan tetap mengawasi mereka berdua lewat sebuah cermin ajaib yang dia miliki dikamarnya.
Gadis kecil tertidur sangat pulas sekali. Kemudian Ratu Agni pun menaruh gadis kecil itu kedalam sebuah balok. Lalu dia pun pergi menggunakan kekuatan teleportasi untuk menuju ke negeri Neptunus setelah membacakan beberapa mantra-mantra suci.
Sebelum Pangeran Leon pergi ke negeri Neptunus. Dia memberikan sebuah kekuatan untuk gadis kecil itu agar tetap terjaga. Dia tidak ingin jika gadis kecil itu mengalami sebuah tragedi. Dia tahu kalau gadis kecil itu adalah incaran dari pangeran Orion. Karena gadis kecil itu memang yang menyimpan sebuah batu berlian murni dalam tubuhnya.
"Tidak akan pernah aku biarkan kalau Pangeran Orion berbuat seenaknya saja. Aku tidak ingin kejadian itu terulang kembali. " Pangeran Leon langsung pergi dari Bumi menggunakan sebuah kekuatan teleportasi menuju ke negeri Neptunus.
*
Emilio pun memasuki sebuah lift menuju ke kamarnya namun Emilio masih menggunakan kursi roda sebagai alat bantu pengganti kakinya yang masih lumpuh. Dia sebenarnya sudah jelas sekali dengan kondisinya yang saat ini. Dia tidak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan dokter kalau penyembuhan kakinya akan bertahan lama sekali. Dia berusaha agar secepat mungkin bisa menggunakan kedua kakinya kembali untuk berjalan tanpa alat bantu kursi roda.
Emilio segera menuju ke kamarnya. Dia sebenarnya sangat bosan sekali berada di rumah dan bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk sekedar tapi. Tapi dia hanya ingin sembuh dan bisa berjalan kembali. Dia juga ingin sekali untuk bisa menjalankan aktivitas rutinnya sehari-hari.
Emilio samar-samar mengingat wajah perempuan yang pernah dia temui di malam itu. Dia hanya mengingat senyuman perempuan itu secara samar-samar. Dia juga mengingat jika perempuan itu menggunakan liontin batu ruby biru di lehernya. Ia juga masih mengingat aroma tubuh Perempuan itu yang membuatnya candu layaknya sebuah heroin. Setelah berhenti memikirkan perempuan itu, Emilio pun langsung masuk ke dalam kamarnya menggunakan sensor matanya. Kemudian pintu pun terbuka lalu dia pun masuk ke dalamnya.
"Aku akan segera mencari perempuan itu. Aku yakin bisa menemukan perempuan itu cepat atau lambat. Dan aku hanya ingin bersama dengan perempuan itu karena hanya perempuan itulah yang membuat aku lebih bergairah di atas ranjang." Kata Emilio.
*
Monica pun masih mencari di mana keberadaan perempuan itu dan garis keturunannya. Dia mencoba mencarinya lewat Sebuah cermin ajaibnya. Dia mencoba untuk berkonsentrasi agar bisa mempertemukan dua insan yang harusnya bersama menyelamatkan sebuah dua negeri yang saling berseteru di masa lalu.
"Mereka harus bertemu dan bersama. Karena ini adalah sebuah jalan menuju kedamaian antara dua negeri yang pernah saling memiliki salah paham hingga berseteru." Monica menggumam dalam hati kecilnya. Dia yakin jika keduanya akan dipertemukan oleh sebuah takdir yang menjadi satu.
Monica mulai menutup kedua kelopak matanya untuk meditasi. Dia mulai merapalkan beberapa mantra-mantra suci yang keluar dari mulutnya.
*
Emilio berpikir tentang sosok perempuan yang selalu menari-nari dalam imajinasinya. Dia berharap suatu saat nanti bisa bertemu dengan perempuan itu kembali seperti malam itu.
"Aroma tubuhmu membuat aku semakin tercandu ingin bertemu dan mencumbumu kembali seperti malam itu. Kenapa kau terus mengusik isi kepalaku tentang bayang-bayang wajahmu? " Emilio mulai berkata sangat lirih sekali sambil duduk di atas ranjang kamarnya.
*