Chereads / Tuan Muda Terbelenggu Perempuan Gaun Merah / Chapter 29 - Tuan Muda : Rumor Aneh

Chapter 29 - Tuan Muda : Rumor Aneh

Banyak kabar yang memberitakan tentang rumor kematian beberapa warga di Kota Amsterdam secara mengerikan sekali. Banyak ilmuwan yang meneliti bahwa beberapa korban itu meninggal karena gigitan hewan buas. Namun terdapat racun didalam tubuh korban sehingga banyak darah yang terhisap di dalam tubuh korban tersebut. Bahkan banyak ditemukan korban itu itu dalam kondisi kering tanpa adanya darah setetes pun.

Ada salah satu bekas gigitan itu mengandung racun yang mematikan sekali. Bahkan jika tersentuh oleh manusia lain tubuhnya mendadak melemah seketika. Cara utama agar terhindar dari racun tersebut dengan memotong bagian di mana yang terinfeksi. Jika tidak maka racun itu akan segera menjalar ke tubuh manusia tersebut.

Salah satu ilmuwan menemukan vaksin untuk bisa membuat manusia tersebut selamat. Namun virus tersebut akan menjalar dalam waktu satu jam Setelah gigitan dari binatang buas tersebut.

Banyak warga dari Kota Amsterdam memilih untuk tidak keluar dari kediamannya setelah matahari terbenam. Bahkan banyak dari mereka lebih memilih untuk memadamkan listrik karena terlalu bahaya jika terlihat terang rumah tersebut.

*

Beberapa media mulai memberitakan tentang rumor tersebut. Hingga banyak orang yang merasakan kehidupannya begitu terancam sekali ketika Matahari mulai terbenam dan belum terbit. Mereka terlalu ketakutan sekali melihat beberapa korban yang jatuh berguguran di sebuah jalan.

Wussh.

Mobil Emilio mulai menyapu jalanan kota Amsterdam. Mendadak ada sebuah cahaya yang mulai melingkari mobilnya. Dia tetap tidak peduli dengan cahaya yaitu. Mendadak dia merasa aneh karena ada sebuah cahaya terang di ujung sana. Dia mulai mengingat tentang mimpi yang selama ini dia alami." Apakah cahaya itu milik dari perempuan bergaun merah yang ada di mimpiku?" namun dia berusaha untuk menepiskan pikirannya itu karena sebuah mimpi tidak mungkin untuk dipercayai sama sekali. Dia memilih untuk menepiskan pikiran itu mengenai perempuan bergaun merah itu.

Emilio berusaha untuk fokus terhadap jalanan. Dia memilih untuk menikmati perjalanan pulang menuju ke rumah. Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00. Seluruh jalanan di Kota Amsterdam benar-benar sepi dan sunyi. Hanya saja terdengar semilir angin di Kota Amsterdam.

Emilio mulai menyalakan musik di mobilnya. Dia merasa sangat jenuh sekali. Dia juga merasa kepalanya sedikit berat karena ada beberapa kerjaan di kantor yang begitu menumpuk sekali. Dia sampai tidak bisa berkata apapun. Sopir yang mengantar Emilio benar-benar lelet sekali dalam mengendarai mobil. Sebenarnya Emilio tidak menyukai gaya sopir itu yang super lambat sekali.

" Sebaiknya anda segera menambah kecepatan anda dalam berkendara! Saya tidak suka dengan orang yang jalannya seperti keong! Saya membayar anda bukan untuk mengendarai mobil seperti ini!" Emilio sangat kesal sekali karena Abraham benar-benar penyu piringnya begitu pelan sekali. Dia ingin sekali yang menyetir mobil itu. Namun sayangnya kedua kakinya masih belum berfungsi dengan baik."Buruan!"

*

Di rumah Aza masih mengurus semua keperluan dari Iliana. Dia benar-benar merasakan sangat lelah sekali karena dia tidak menyangka kalau tugas sebagai seorang yang ibu benar-benar Sungguh berat sekali. Apalagi Iliana sangat aktif aktifnya. Dia bahkan sampai kewalahan dan susah untuk mengatur waktu beristirahat. Gadis kecil bermata hazel itu yang memiliki kilau rambut keemasan tersenyum manis bahkan hingga sekarang gadis kecil itu belum saja tidur-tidur.

Aza berusaha untuk menenangkan Iliana yang mendadak menangis dengan sangat kencang sekali. Dia bahkan tidak sanggup untuk mengasuh Iliana yang benar-benar sikapnya keras kepala. Dia berharap bisa memiliki seorang pengasuh namun dia tidak memiliki penghasilan sama sekali. Maka dia menunda wawancaranya untuk bisa lolos dan mendapatkan pekerjaan yang cukup baik.

Iliana semakin menangis begitu kencang sekali hingga membuat rumahnya menggema. Tidak dapat tidur sama sekali bahkan dia harus terbangun berulang-ulang kali karena sikap Iliana yang hari ini mendadak sedikit aneh."Sayang, kamu sebaiknya sedikit tenang," ujar Aza.

Mendadak tangisan Iliana berhenti seketika. Aza tidak tahu apa yang terjadi selama ini. Padahal tidak biasanya gadis kecil itu menangis dengan kencang. Dia mulai menebak sesuatu yang akan terjadi ke dalam kehidupannya.

*

Emilio sangat kesal sekali dengan kondisi dirinya yang saat ini lumpuh. Bahkan dia ingin sekali untuk menjalani kehidupannya seperti dulu. Dia ingin sekali cepat sembuh dari penyakitnya. Dia juga ingin segera mengendarai mobilnya sendiri karena dia sudah lelah dengan sopir tua itu yang jalannya hampir seperti keong. Dia mulai mendengar dengan sangat kesal sekali hari ini yang benar-benar membuat isi kepalanya panas.

Terdengar suara langkah kaki serta ketukan pintu dari ruang kamar Emilio. Kemudian dia pun berjalan menuju ke pintu kamarnya dengan menggunakan kursi roda.

Kemudian Emilio  membuka pintu kamar dengan menggunakan sidik jari tangannya. Kemudian pintu pun mulai terbuka. Dia melihat Monica sedang berdiri dihadapannya. Wanita tua itu benar-benar datang.

" Kenapa kamu belum tidur hingga sekarang Emilio? Oh ya. Nenek akan mencarikan kamu calon istri yang terbaik. Karena kamu sudah gagal untuk mencari calon istri pilihanmu! "

Sebenarnya Monica sudah memilihkan calon yang terbaik untuk cucu kesayangannya. Monica tahu kalau perempuan itu benar-benar akan kan membuat Emilio jatuh cinta.

"Maksud nenek itu apa?" Kedua mata Emilio pun mulai condong ke arah Monica. Dia sudah curiga kalau wanita tua itu sudah menentukan siapa jodoh untuk Emilio.

Sebenarnya Monica sudah menemukan calon yang tepat untuk Emilio. Bahkan dia sudah memiliki beberapa kandidat yang akan bisa membuat Emilio jatuh cinta kembali.

" Dia akan pantas menjadi menantu dalam keluarga kita nanti dan menghasilkan beberapa keturunan untuk dirimu."

Untuk saat ini Emilio hanya bisa pasrah dan tidak dapat membantah apa kata neneknya.

"Baiklah terserah nenek saja," Emilio terlihat sangat kesal sekali karena sebenarnya dia tidak ingin membahas masalah tentang pernikahannya. Dia hanya ingin menikah dengan perempuan yang bisa membangkitkan gairah dan geloranya saat itu. Namun kenyataannya dia masih belum menemukan perempuan itu. Dia masih mencari dimana perempuan itu berada.

" Baguslah kalau begitu. Nenek akan secepat jam mengatur jadwal kamu dengan perempuan itu. Dalam minggu-minggu ini nenek akan mempertemukan kamu dengan perempuan itu., " kata Monica menatap Emilio yang terlihat benar-benar tertekan dan terpaksa menerima tawaran dari neneknya. Padahal dia ingin sekali menikah dengan perempuan bergaun merah itu.

*

Berita tentang rumor kematian secara berjemaah di sebuah keluarga. Beberapa korban memiliki luka yang sama. Luka itu terlihat di sebuah leher.

Sebuah teka-teki silang membuat beberapa para ilmuwan menebak kalau itu adalah luka bekas cakaran seekor Serigala. Namun mereka akan menyelidikinya karena tidak mungkin mereka memutuskan tanpa adanya sebuah bukti yang terlihat.

"Sebaiknya kita segera untuk menemukan vaksin yang cocok bagi mereka yang terkena namun masih bisa disembuhkan. " salah satu seorang ilmuwan itu menemukan sebuah kejanggalan. Bahkan dia juga sudah mengecek kalau setiap korban yang mengalami luka bekas cakaran maupun gigitan di leher akan mengalami keracunan.