Semua Kilau cahaya putih mendadak keluar dari punggung Aza. Cahaya penuh dengan keemasan. Lalu dia melihat sebuah sayap melebar di punggungnya secara tiba-tiba. Dia melihat ketika malam itu adalah sebuah bulan purnama yang sempurna.
Aza merasa begitu sangat ketakutan ketika melihat dirinya sendiri berubah menjadi sedikit aneh bahkan sulit dipungkiri kalau dia memiliki sebuah sayap berwarna putih.
Cklek! Pintu kamar aja pun terbuka lalu dia melihat ibunya berdiri di sana.
"Aza?!" wanita tua itu pun langsung datang menghampiri Aza dan dia pun berikan sebuah kalung bermata batu ruby biru.
Wanita itu mulai mengalungkan kalung bermata batu ruby biru itu dengan sekejap sayap itu mendadak hilang. Aza pun terkejut dengan perubahan dirinya yang mendadak seperti bidadari yang bersayap namun dia memiliki sebuah mahkota di kepalanya berbentuk kilauan cahaya berlian yang memancarkan sinarnya.
Aza pun hanya bisa berdiri mematung ketika ada perubahan pada dirinya sendiri tanpa dia sadari sebelumnya. Dia pun mulai menghubung-hubungkan tentang sebuah mimpi di sebuah kastil ketika bertemu dengan seorang pangeran dan disana ada beberapa Serigala yang memiliki sebuah sayap. Dia mulai menerka-nerka tentang siapa dirinya sebenarnya namun dengan seketika dia pun mulai menganggap kalau semua itu hanya sebatas ilusi.
"Ibu ingin menceritakan sesuatu kepada kamu. Hari ini adalah tepat di mana kamu terlahir di dunia ini. Usiamu menginjak 20 tahun. Sudah waktunya kamu tahu tentang siapa dirimu sebenarnya." kemudian wanita itu pun mengajak Aza menuju ke sebuah tempat rahasia. Karena hanya dia saja yang bisa masuk ke dalam sana.
Pintu ruangan tersebut mulai terbuka dengan 1 petikan jari. Kemudian Aza pun mengikuti langkah kaki ibunya. Dia merasa begitu sangat aneh sekali dengan sikap ibunya yang mendadak memberikannya sebuah kalung permata ruby biru. Bahkan dia baru saja mendadak berubah menjadi manusia yang memiliki sebuah sayap layaknya Bidadari.
Wanita itu memang terlihat sangat aneh dan misterius sekali bahkan dia tidak memiliki sama sekali teman ataupun tetangga terdekat. Dia bahkan suka menyendiri bahkan Aza tidak mengetahui pekerjaannya sama sekali.
Kemudian pintu kedua itu pun terbuka seketika.
*
Emilio akan mengerjakan project perusahaannya yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan internasional. Dia bahkan ingin sekali mendapatkan proyek tersebut. Dia yakin kalau bisa mendapatkan proyek tersebut maka dia akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Perusahaannya memang terbilang begitu sangat luas sekali dalam dunia bisnis.
Emilio pun akan bekerja sama dengan beberapa investor asing yang akan menyuntikkan dana segar untuk perusahaannya. Dia yakin kalau investor akan memberikan dana segar dengan jumlah yang cukup besar sekali.
Performa Finn corporate diantara perusahaan-perusahaan lain memang memiliki sebuah kekuatan yang terbesar. Bahkan nilai saham di Finn corporate mencapai nilai yang cukup tinggi sekali. Perusahaan itu memang berdiri semenjak duluan tahun yang lalu. Perusahaan itu memang sangat turun-menurun hingga menuju keturunan yang kedua yaitu Emilio.
Emilio pun pergi bersama dengan sekretaris pribadinya.
Suara pintu ruangan kerja Emilio pun terbuka. Kemudian terdengar suara langkah kaki yang bergemeletuk. Aroma vanilla pun menyeruak hingga ke rongga hidung Emilio.
"Fani, Apa kamu sudah mempersiapkan semua berkas-berkas untuk bekerjasama dengan investor investor asing?"
" Saya sudah menyiapkan semuanya, ini berkas yang akan Anda bawa nanti untuk presentasi bersama dengan investor-investor asing. Dan saya sudah membuatkan powerpoint-nya untuk bahan presentasi."
" Baiklah Fani, kalau begitu kamu tolong hubungi sopir untuk segera stand by di lobby depan Finn corporate. Saya tidak ingin terlambat atau ada keluhan yang lain dari pihak investor. Jika terjadi seperti itu maka karirmu akan berakhir hari ini!" Tegasnya.
Fani hanya bisa menelan salivanya sendiri karena dia merasa begitu dag dig dug apalagi dia yang memegang project tersebut. Dia juga yang mengerjakan proposal hingga presentasinya. Jika dia sampai tidak mendapatkan investor maka karirnya akan tamat di hari ini juga. Dia seperti menelan pisau yang dipaksakan." Astaga! Bagaimana bisa kalau aku gagal mendapatkan investor asing itu? " Dia mulai menggumam dalam hatinya karena merasa kalau investor asing itu yang terkenal begitu kolot sekali bahkan terlihat begitu detil dalam setiap proposal yang dia terima. Jika saja ada kesalahan sedikit investor itu tidak akan pernah melirik proposal itu lagi. Dia merasa kalau investor itu sebagai bumerang dalam karirnya.
"Kalau tidak ada yang kamu tanya atau sampaikan lagi, sebaiknya kamu keluar dari ruang kerja saya dan segera persiapkan semuanya. Saya tidak ingin ada sebuah alasan ketika gagal mendapatkan investor tersebut!" Emilio memang terkenal sebagai tangan dingin. Dia tidak segan-segan memecat karyawannya apalagi jika dia kehilangan klien maupun investor. Bahkan karyawan yang dipecat secara tidak hormat maka harus bersiap-siap untuk ditendang dari perusahaan-perusahaan lain.
Fani hanya bisa pasrah. Bahkan dia tidak bisa sama sekali menelan makanan apapun setelah keluar dari ruang neraka atau lebih tepatnya ruang kerja milik Presdir Finn Grup. Dia merasa apapun yang dia telah nya seperti menelan sebuah duri yang begitu tajam sekali menancap ke kerongkongan. " Astaga! Bagaimana kalau aku mendapatkan investor itu! " dia mulai menggumam dalam hatinya sambil duduk di depan meja kerjanya lalu ia menggigit sedikit ujung bibirnya. Dia terlihat sangat gelisah sekali.
*
Ketika kedua mata Aza terbuka, ia mengingat kejadian tadi malam ketika bulan purnama. Ia merasa kalau ada sebuah kekuatan dalam dirinya. Ia juga ingat kalau ibunya mengajaknya menuju ke sebuah ruangan khusus. Di sana banyak beberapa barang-barang yang terbilang sangat anti sekali lalu dia pun diberikan sebuah buku sakral namun dia belum sama sekali mengintip isinya.
"Ini untuk kamu anakku. "Wanita itu memberikan sebuah buku sakral namun tidak sembarang orang bisa membuka ataupun membaca buku tersebut.
Aza pun menerima buku tersebut.
"Sudah waktunya kamu mempelajari buku itu sendiri Karena hanya kamu sendiri yang bisa mempelajarinya."
Kejadian itu terlihat begitu aneh sekali. Mendadak ibunya pun berubah menjadi sebuah ekor kupu-kupu yang mendadak terbang dengan sayap yang berkilauan. Lalu dia pun pergi.
Semenjak kejadian tadi malam Aza merasa bingung sekali, ia berharap kalau semuanya hanya sebatas mimpi saja bukan kenyataan.
Aza mulai mencari di mana ibunya berada namun dia tidak menemukan sama sejak ibunya. Dia sudah memeriksa beberapa ruangan.
Namun mendadak ketika dia kembali ke ruangan kamarnya, buku sakral tersebut pun terbang kalau terbuka kembali. Dia merasa begitu terkejut sekali melihat peristiwa itu hingga sebuah angin pun datang begitu kencang sekali.Buku itu pun terbuka lalu menunjukkan sebuah halaman. Aza pun terkejut melihat tulisan dalam lembaran halaman buku itu.
*
*