"Apa!" Plak. Tamparan ibu Yola mendarat dengan sempurna di pipi Raj sebelah kanan. Raj hanya diam tanpa menyentuh pipinya. Memang dia merasa bersalah sejak awal karena tak bisa menjaga Yelin dengan baik. Tapi itu semua membuat Yelin yang usai berwudhu dan hendak masuk ke kamarnya tersentak kaget. Menatapi ibunya dengan tatapan mata yang tajam, tak terima dengan ibunya yang menampar pujaan hatinya seperti itu, jelas-jelas Raj sudah menjelaskan dengan baik tentang Yelin luka-luka seperti itu, tapi tetap saja mendapat tamparan dari ibunya.
"Ibuuuu. Kenapa Ibu menamparnya? Bukankah sudah jelas kalau itu kesalahan Yelin sendiri? Karena mau pulang sendiri dan Raj sudah mempertanggungjawabkan semuanya. Lantas kenapa masih saja menamparnya? Kasihan Raj tau Ibu? Teganya Ibu kepada Raj, hmmmm," keluh Yelin. Akhirnya dia mengurungkan diri untuk sholat, menuju ke arah ibunya dan duduk tepat di samping ibunya, ingin mendengarkan semuanya secara tuntas.
