Yelin yang sedari tadi diam saja dalam keheningan, dia pun akhirnya tak tahan lagi, menggeliatkan badannya berulang-ulang dan menggeser tempat duduknya ke arah Raj. Raj yang merasakan itu, dia langsung menoleh ke arah Yelin dengan melotot sebal. Lalu dia memukul bahu Yelin spontan. Yelin tersenyum senang, karena mengira Raj menyentuhnya. Namun, dia akhirnya tau maksud Raj, ketika Raj membuka suaranya dengan ganasnya.
"Heeey stooop! Kamu ngapain saja sih ... apa kamu tidak bisa duduk dengan tenang? Apa pantat kamu itu sungguh sangat lancip?" ejek Raj. Suaranya itu sungguh menggelegar, tapi Yelin yang sudah terbiasa dengan sifat dinginnya Raj, dia malah mengedipkan matanya dan tertawa.
"Lah, bukannya aku tadi sudah diam? Meskipun hanya 5 menit, tapi kan yang penting diam, kalau aku diam lebih dari itu bisa-bisa seluruh tubuhku terbakar, jadinya mana bisa, manusia itu harus menggerakkan ototnya supaya tidak kaku dan mengakibatkan stroke." Malahan Yelin menceramahi Raj dengan sok taunya.
'Astagaaaa ternyata dia melebihi mak-mak bawelnya, bahkan sepertinya dia lebih sok tau dari dokter, setelah ini aku tidak akan mau berjumpa dengannya, Tuhaaan jauhkanlah aku darinya, amit-amit kalau aku bertemu dengannya nanti.' Batin Raj yang sungguh meronta-ronta dan tak membalas ucapan Yelin lagi.
Raj yang teringat misinya yang belum berhasil dan malah ditinggal karena sakit, ia pun menoleh kian ke mari, melihati jalanan sekitar, barangkali taksi sudah sampai di tempat yang diinginkannya. Senyuman tipis terukir di bibirnya ketika benar-benar sudah sampai di jalanan itu. Tangannya pun lalu menepuk pundak supir taksinya.
"Pak, stop, saya turun di sini saja!" Supir taksi mengangguk dan menghentikan mobilnya. Namun, Yelin sungguh bingung kenapa Raj turun di jalanan yang dekat dengan hutan itu. Jadinya dia pun memberanikan diri untuk bertanya karena rasa khawatir.
"Kenapa kamu berhenti di sini? Bukankah kamu pemilik kampus? Ya kali rumahmu di hutan, ayo tetap ikut aku naik taksi ini dan pastinya aku akan mengantarmu sampai pulang, gratis biar aku yang membayarnya."
Raj tak perduli lagi dengan ocehan Yelin dan tak mengindahkannya, ia hanya menatapi Yelin sebentar lalu merogoh uang yang ada di sakunya. Memberikan kepada supir taksi dalam jumlah banyak, yaitu uang berwarna merah 3 lembar. Dia pun memberi pesan kepada supir taksinya.
"Pak, cewek ini tidak perlu pakai bayar lagi ya, sudah pakai uang ini saja, terimakasih dan ambil saja kembaliannya." Setelah mengucapkan itu dan supir taksi mengucapkan terimakasih kembali, Raj pun turun dari taksinya. Sementara Yelin hanya bisa melongo menatapi kepergian Raj. Ia pun menepuk jidatnya karena sungguh berpisah dari Raj dan tak akan tau letak rumahnya di mana. Padahal Yelin sungguh sangat penasaran dengan rumah Raj yang seperti apa kalau orang kaya raya sepertinya, tapi apa boleh buat, kalau Raj sudah seperti itu, jadinya Yelin takut dan tak bisa memprotesnya lagi.
'Hmmm ya sudah, kini aku saja yang mengalah, pastinya nanti aku akan mencari cara untuk menemuinya, lagian aku punya nomornya saja, InsyaAllah kalau jodoh akan bertemu lagi. Tuhaaan jodohkan aku dengannya.' Batin Yelin dengan sangat tulus. Do'anya sungguh bertentangan dengan doa Raj tadi.
***
Dalam perjalanannya. Raj berjalan ke arah hutan dengan kehati-hatian. Wajahnya sudah berubah serius dan membisu ketika melihati para anak buahnya yang ada di dalam sana, sedang berkemah sudah berhari-hari yang lalu. Mereka semua senang ketika melihat Raj yang semakin mendekat. Salah satu anak buahnya pun menghampirinya.
"Bos, dari mana saja? Kenapa, Bos hilang seharian ini? Lalu itu dada, Bos kenapa seperti terluka? Apa ada masalah?" tanya anak buah Raj yang sangat setia dan bernama Terry itu, selain setia dia adalah tangan kanan dari Raj. Dari tadi menungui Raj dengan gelisah dan sungguh sangat mengkhawatirkannya.
"Tadi ada insiden kecil, sudah tidak penting untuk dibahas lagi. Jadi? Apa misi kita gagal hari ini? Untuk menangkapnya?" balas Raj yang balik bertanya kepada anak buahnya.
"Iya, Bos, dia kabur, habisnya, Bos tidak ada, lalu dia sungguh sangat gesit, kita kualahan dan bahkan banyak orang-orang kita yang terluka karena dia ternyata membawa banyak anak buah juga, kita kalah jumlah, untung tidak apa-apa dan masih bisa diselamatkan," terang Terry dengan wajah yang kesal, tapi di balik itu wajahnya sungguh menyesal karena merasa gagal. Namun, tak dimarahi oleh Raj. Raj malah menepuk pundak Terry karena bangga terhadapnya, mampu melindungi semuanya sampai titik darah penghabisan ketika dirinya tidak ada.
Ia pun berjalan mendahului Terry ke arah anak buahnya yang terluka itu dengan luka yang sudah saling diperban. Akhirnya Raj berceloteh dengan lantang kepada semuanya. "Dengarkan aku! Maafkan aku karena telah lalai menjaga kalian, tadi pagi aku mengalami kecelakaan dan bahkan selesai operasi, maka-nya telat untuk datang ke mari! Tadinya aku melihat dia berada di kampus maka-nya aku ke sana sendirian dan berniat untuk menangkapnya, ternyata belum sempat menangkapnya, aku sudah kecelakaan dan tanpa diduga dia berganti menyerang balik kalian, karena sepertinya dia tau kalau aku kecelakaan, jadinya memanfaatkan kesempatan bagus ini dengan ingin membuat kalian semua terbunuh, untungnya kalian semua hebat, aku bangga kepada kalian. Go, go, go, Yuyu Yuyu yuuuuu goooo."
Atas ucapan Raj itu membuat semua anak buahnya semakin bersemangat lagi. Bahkan mereka semua mengangkat tangannya ke udara dengan tangan yang saling mengepal. Saling berteriak membunyikan nama gengnya, yaitu geng Yuyu go. Sedangkan musuh mereka gengnya bernama Lele ho.
Semua itu menjadi musuh ketika waktu itu, masa lalu yang sungguh kelam gara-gara seorang wanita beralih mencintai Raj. Padahal awalnya wanita itu mencintai sahabatnya Raj yang bernama Santa dan berjanji akan sehidup semati, tapi wanita yang tak bisa setia itu akhirnya berkata jujur dan mengungkapkan rasa sukanya kepada Raj. Jadinya Santa murka dan langsung membunuh wanita itu seketika. Dia yang sudah kalap tak mau mendengarkan ucapan dan penjelasan Raj, malahan ada teman yang lain yang menfitnah kalau Raj sengaja merebut wanitanya, jadinya menjadi pecah belah gara-gara seorang wanita.
Santa itu juga bersumpah, sampai kapanpun akan membuat Raj menderita, tidak akan ada wanita yang akan mendekatinya, memang benar banyak wanita yang mendekati Raj, tapi semenjak insiden bunuh membunuh terjadi, para wanita komplotan mafia sudah tidak ada yang berani mendekati Raj lagi. Mereka takut akan dibunuh dan mati sia-sia. Jadinya rasa suka mereka dipendam di dalam hati dalam-dalam.
Namun, itu tak membuat Raj bersedih, malahan dengan insiden itu dia sangat bersyukur, karena memang hidupnya tidak mau diganggu oleh seorang wanita, karena dia juga pernah dihianati oleh kekasihnya, makanya dia sangat dingin terhadap seorang wanita dan seperti alergi rasanya.