POV 3
"Nak, bersembunyilah di mana pun di ruangan ini. Ibu akan membantu ayahmu mengusir para penjajah di luar sana."
Wanita berusia lima puluh tiga tahun dengan tahi lalat di bawah sudut bibir sebelah kanan mencium kening anak gadisnya yang cantik. Sambil memegangi boneka teddy bear-nya, gadis itu menuruti perintah ibunya.
Si gadis cantik melangkah berat menjauh dari sisi ibunya. Mencari tempat perlindungan.
Sementara di luar rumah, perang semakin berkecamuk. Militer-militer biadab itu mengamuk tiada henti. Rakyat kota kecil ini dipaksa menjadi militer dadakan dan melawan.
Bom dan granat dilempar ke tiap-tiap rumah. Hancur dan terbakar.
"Bajingan!"
Acius, pria yang merupakan ayah gadis cantik tadi tidak kuasa menahan sakit di hati. Emosi mencuat dan membidik setiap prajurit militer Kota Plataia. Satu per satu dapat ia lumpuhkan, bahkan ia bunuh sebab menancapkan peluru shotgun tepat di kepala mereka.