"Ini semua lu yang nyiapin?"
"Iya dong. Gimana?"
Aqilla tidak menjawab pertanyaan Dika, tetapi Aqilla justru menangis. Sepertinya Aqilla merasa sangat terharu dengan perlakuan Dika kepadanya. Kemudian Dika pun dengan perlahan menurunkan Aqilla ke kursi yang sangat empuk. Se empuk bantal.
"Jangan nangis dong. Kan gua mau buat lu senang, bukan nangis."
"Gua senang kok. Cuma terharu aja. Bagus banget. Tempatnya jadi bagus banget kaya gini. Gua ga nyangka."
"Syukur deh kalo lu suka. Gua gitu loh, apa si yang ga bisa gua lakuin, haha."
"Iya loh, Dika peduli banget kan sama kamu. Sampai ngelakuin ini semua, hehe."
"Yaudah yu mending sekarang kita makan aja. Makan yang banyak Qill. Awas cuma di minta doang, hehe."
"Yaudah yu, mari kita mskan."
Akhirnya Aqilla, Ibu Aqia, Dika dan juga Keisya makan siang bersama di taman rumah Aqilla. Walaupun dengan dekoran yang sangat sederhana yang di lakukan oleh Dika, tetapi mereka semua merasa bahagia. Terutama untuk Aqilla.