"Ibu, Ibu kenapa? Kok bengong gitu?" Tanya Aqilla kepada Ibunya yang melihat Ibunya kini seperti seseorang yang sedang memikirkan sesuatu.
"Eh, engga. Ga apa-apa kok. Ibu ga kenapa-kenapa sayang. Yaudah yu langsung pulang aja."
"Aku mau makan bareng deh sama Ibu. Ibu mau ga?"
"Mau dong sayang pastinya. Masa iya Ibu ga mau. Kamu mau makan dimana?"
"Hmm, dimana ya? Aku si lagi pingin makan maksakan padang. Boleh ga ya Bu?"
"Boleh kok itumah. Yaudah yu Dika, kita ke rumah makan Padang sekarang, hehe."
"Siap tuan putri," jawab Dika seolah-olah menganggap Aqilla itu adalah tuan putri dari dirinya.
Dika membantu Aqilla untuk masuk ke dalam mobil seperti halnya ketika mau berangkat ke tempat psikiater tadi. Perlakukan Dika memang sangat manis, membuat orang yang melihat perlakuannya kepada Aqilla menduga jika dirinya suka dengan Aqilla. Walaupun sebenarnya memang seperti itu kenyataannya.
