Chereads / Hasrat Terpendam / Chapter 14 - PERPISAHAN

Chapter 14 - PERPISAHAN

Matahari yang terbit menandakan pagi sudah tiba, cuaca yang semakin sejuk membangun kan aku dari mimpi indah ku. Aku seketika duduk dan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.00, aku melihat Bima yang masih menikmati tidurnya yang terbalut dari selimut tebal.

Aku hanya tersenyum dan mengucapkan "selamat pagi" terhadap Bima dalam hatiku, aku beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan kan diri dan menyegarkan badan ini yang terasa sangat mengantuk.

Ini hari terakhir kami berada disini dan akan mengelilingi Pulau Bintan satu harian, sehabis mandi aku mengambil ranselku dan memilih baju yang telah ku bawak. aku memilih baju yang berlengan panjang hari ini karena aku tidak mau kulitku akan terbakar dan menjadi hitam di saat kami memulai perjalanan kami.

Karena yang kita ketahui Pulau Bintan memiliki cuaca yang begitu sangat panas. Aku mengganti pakaian dan menyisir rambut ku supaya terlihat lebih rapi, selesai dengan semua urusanku, aku mencoba membangun kan Bima dengan nada yang lembut.

Bima orang yang terbilang sangat mudah untuk membangunkannya, tidak perlu berlama-lama dan harus menggunakan nada yang keras untuk melakukannya. Bima duduk sejenak dari tidurnya untuk mengumpulkan nyawa-nyawanya.

"Udah jam berapa, Dit ?" tanya Bima yang terlihat sangat mengantuk.

"Jam 7an Bim, santai-santai aja gak usah terburu-buru," Ujarku dengan suara yang lembut, karena aku tau bangun pagi tidaklah gampang.

Bima pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi, sambil menunggu Bima selesai dari mandinya. Akupun menghidupkan tv dan melihat beberapa film kartun yang banyak di tayangkan saat liburan sekolah.

Tidak lama kemudian Bima keluar dari kamar mandi dan lagi-lagi dengan bertelanjang dada dan handuk yang terbilang kecil, aku mencoba tidak terlalu memperhatikan nya dan sibuk dengan film kartun yang aku pilih untuk mengalihkan pandanganku terhadap Bima.

Semua sudah beres dan kamipun siap untuk menuju ke restoran menikmati serapan pagi. Kami pun berjalan menuju ke restoran yang aku lihat kedua orang tua dan kakakku sudah berada disana.

"Assalamualaikum", ujarku dan Bima setelah sampai di meja makan.

"Walaikumsallam," keluarga ku yang sudah berkumpul menjawab salam kami.

Aku dan Bima pun duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh keluarga ku dan memilih menu makanan untuk serapan kami, aku tertuju dengan menu nasi goreng kampung dan memilih itu untuk serapan pagi ku dan Bima pun ikut memilih makanan yang sama denganku, sedangkan kan untuk minuman nya aku memilih jus jeruk sedangkan Bima jus semangka, kali ini Bima memilih yang berbeda denganku.

"Jadi kita jalan-jalan kemana nanti yah, ?" ujarku sambil menunggu orderan serapanku selesai.

"Nanti pertama kita ke "Gurun Pasir Busung", habis itu kita ke "Danau Biru" terus ke "Vihara Patung 1000 Wajah" terakhir kita ke "Pantai Sakera" ujar ayahku dengan senyum.

"Asiikkkkkkkk,,, pasti seronok banget nanti" ujar Kak Dinda dengan semangat.

"Iya jadi gak sabar ni pingin cepat-cepat berangkat, heheheh," ujarku juga semangat.

Tidak lama perbincangan kami terhenti sejenak, karena seorang pelayan wanita datang untuk mengantarkan pesanan serapan Aku dan Bima. Nasi goreng yang diracik dan di hias sedemikian dengan telur mata sapi yang masak separo matang.

Membuatku dan Bima tidak sabar menyantapnya, selesai semua di hidangkan di meja kami akupun dan Bima siap menyantapnya dan benar sekali rasa yang begitu enak dan khas membuat kami sangat lahap memakannya.

Selesai memakan semua serapan yang di hidangkan dengan penutup mulut berbagai macam buah-buahan yang di potong kecil-kecil, kami beristirahat sejenak untuk menenangkan perut kami yang terasa sangat kenyang. Tidak lama seorang laki-laki menghampiri kami dan itu ternyata supir yang siap mengantar kan kami berkeliling satu harian ini.

"Sudah siap serapan paginya pak.?" tanya pak supir dengan nada yang halus dan sopan.

"Oh iya udah siap sejak tadi ni, tinggal nunggu bapak aja kok sejak tadi," jawab ayahku dengan sedikit candaan.

"Haahha.. ok pak, kalau gitu mari kita jalan," ujar pak supir.

"Siappppp," ujar ayahku.

Kamipun berdiri dan meninggalkan meja makan kami untuk menuju mobil yang sudah di parkir kan di depan resort, sesampai di mobil pak supir siap mengantarkan kami ketempat tujuan yang sudah kami pilih sebelum.

Tidak lama di perjalanan kami sampai di tujuan pertama yaitu "Gurun Pasir Busung", tempat ini sangat panas sehingga sulit menemukan pohon sekitaran sini dan seperti kita berada di Padang Pasir di Arab Saudi sana, kami juga melihat beberapa unta yang di naikin para turis dan tamu yang berkunjung disini.

Kak Dinda yang asikkk berfoto dan berselfie sendirian seakan memiliki dunianya sendiri, sedangkan aku dan Bima berjalan-jalan sambil melihat-lihat tempat ini, sungguh menakjubkan Indonesia memiliki gurun pasirnya sendiri ujarku dalam hati, kami sangat menikmati perjalanan kami disini.

Tapi kami tidak bisa berlama-lama berada disini karena tidak memiliki waktu yang banyak dan harus pergi ke tujuan berikutnya, kamipun kembali ke mobil dan menuju tujuan berikutnya.

Tidak lama di perjalanan kamipun sampai ke tujuan berikutnya yaitu "Danau Biru" yang sangat indah juga bagiku, Danau yang berwarna biru yang begitu bersih sehingga aku tidak menyadari di Indonesia memiliki tempat-tempat yang sangat luar biasa.

Seperti tadi Kak Dinda masih sibuk dengan dirinya berfoto seorang diri, dan sesekali dia memfoto keluarga ku juga tapi tidaklah banyak ketimbang foto dia sendri, cuaca yang indah hari itu seakan mendukung kami untuk menghabiskan waktu kami berkeliling seharian ini.

Sama seperti dengan perjalanan pertama kami tidak bisa berlama-lama di satu tempat karena mengejar waktu, mungkin hanya menghabiskan waktu satu atau dua jam kami langsung kembali ke dalam mobil dan menuju perjalanan berikutnya.

Tujuan ketiga adalah "Vihara 1000 Wajah" yang begitu menakjubkan, aku sampai tidak bisa berfikir, bagaimana orang bisa menyelesaikan patung-patung ini yang terbilang sangat banyak, sangat ramai orang berada disini sehingga sedikit tidak nyaman, berbeda dengan perjalanan kami pertama dan kedua yang tidak terlalu ramai orang.

"Tujuan terakhir "Pantai Sakera" yang terletak sedikit jauh dari yang lain, sesampai disana aku sangat menikmati suasana nya. Ya itu karena aku menyukai pantai sejak dulu jadi dimanapun pantai berada aku selalu menikmati nya mau pantai itu bagus atau tidak, aku tetaplah mengaguminya.

Hari ini aku dan keluargaku menghabiskan waktu sore kami sambil melihat sunset di pantai ini, dengan menikmati air kelapa hijau perjalanan ini semakin terasa sempurna.

Tapi aku sedikit sedih karena besok pagi kami harus kembali ke Batam pulang kerumah, aku harap suatu saat nanti kami bisa berlibur kesini lagi dengan waktu yang lebih lama. Walaupun saat ini kami hanya menghabiskan waktu 2 hari disini, setidaknya pengalaman ini tidak pernah aku lupakan.

Dimana keluargaku dan Bima orang yang ku sukai ada disini bersamaku menghabiskan waktu bersama-sama, setidaknya aku memiliki cerita indah dan kenang-kenangan bersama Bima dan membuat persahabatan kami semakin dekat itu sudah lebih dari cukup bagiku walaupun harus memendam perasaan ini untuk selama-lamanya.