...
"Tidak...bukan, kamu bukan pembawa sial. Aleana, aku mohon tolong bantu aku sebagai sahabat kamu"
"Sahabat? Orang yang dengan teganya bermain di belakang dengan pacar sahabatnya sendiri, apakah masih pantas di sebut sebagai sahabat? Sudahlah, keputusanku masih sama dengan sebelumnya, bahwa aku tidak akan membantu kalian. Jadi jangan buang-buang waktu untuk mencari aku lagi. Aku pergi dulu, karena masih ada hal yang harus aku urus" Aleana berdiri dari kursi dan berjalan meninggalkan Yura.
"Aleana kamu wanita kejam, ingat aku akan membalas semua perbuatan kamu" Teriak Yura dengan marah tanpa mempedulikan pandangan orang-orang disekitarnya.
"Aku tunggu" Jawab Aleana yang penuh dengan nada keyakinan sambil melambaikan satu tangan dengan tetap berjalan memunggungi Yura tanpa menoleh sedikitpun.
Melihat Aleana yang tidak berhenti dan hanya memberikan respon yang seperti itu membuat Yura semakin marah hingga wajahnya merah padam.