"Loh? Kok kakak di sini sendiri?" tanya Darwin begitu menemukan Regina di kamar itu seorang diri.
"Mas Adhi kemana?" tanya pria itu lagi yang tidak dijawab oleh Regina.
"Kak?"
Wanita itu akhirnya menoleh, menatap adiknya dengan tatapan datar. "Dia pergi."
"Kemana?"
"Ada urusan. Tapi aku juga tidak tau apa urusannya." Regina kembali focus pada pemandangan di luar jendela yang menampakkan hujan turun dengan derasnya.
Tadi, Adhi memang pamit padanya mau pergi ke suatu tempat setelah ditelepon oleh seseorang entah siapa. Dan setelah menjelaskan sesuatu yang hanya terdengar seperti alasan yang dibuat-buat, pria itu pergi setelah berpesan kalau salepnya harus dioleskan merata.
Adhi memang begitu, Kadang seperti dekat, terkadang begitu jauh tidak tersentuh. Regiina juga kesulitan memahaminya. Sangat sulit sampai rasanya dirinya begitu bodoh.