Rusia diam tidak menjawab. Sosoknya terlihat begitu gusar dan tidak tahu harus berkata seperti apa. Lidahnya mungkin saja terasa begitu kelu begitu mengucapkan kata-kata sederhana yang mungkin saja terdengar sangat menyakitkan saat didengar oleh lawan bicaranya itu.
Menyadari bahwa lawan bicaranya itu tidak berkata apa-apa membuat Bhutan menjadi sadar bahwa dirinya kini tidak berharap banyak dengan kenyataan yang ada.
"Berkali-kali kau muncul di depanku dan menanamkan rasa rindu padaku. Namun berkali-kali juga kau pergi menghilang dan meninggalkan rasa sakit yang sama. Kau membuatku gila dan terus mempertanyakan arti kewarasanku sendiri," celoteh Bhutan dengan suara datar. Gadis itu kini benar-benar seperti sudah kehilangan binar kehidupan dan hal itu terlihat jelas dari sorot matanya yang telah redup.