" Lalu kau tidak berharga begitu?" sahut Manila dengan cepat.
"Ck. Bukan seperti itu. Maksudku entah mengapa aku merasa bahwa Bhutan itu seperti menganggap Swiss seperti sosok yang lain namun sangat berharga untuknya." Bandung masih mencoba menerka-nerka perasaan dari sosok Bhutan itu.
"Jangan katakan bahwa Bhutan itu sebenarnya …." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya Bangkok sudah terlebih dahulu dengan cara menganggu Manila yang sedang ingin berbicara.
"Mari kita sudahi saja omong kosong tidak jelas ini. Lebih baik kita pergi menonton atau melakukan kegiatan lain saja. Lagi pula tampaknya sebentar lagi matahari benar-benar akan menghilang. Kita bertiga tentu saja tidak akan terjebak di atas atap dengan keadaan seperti ini bukan?" Bangkok meraih kedua bahu temannya itu sembari ia rangkul. Dan berkat aksinya itu Manila yang bertubuh lebih kecil dari kedua temannya yang lain membuatnya nyaris jatuh terjungkal.