"Itu Takabb atau dikenal sebagai permen kelabang. Di Thailand, permen ini dikenal sebagai obat untuk meredakan batuk. Kau coba makanlah obat ini." Bangkok menyuruh Swiss untuk memakan permen tersebut.
"Akan kumakan nanti. Bisakah kau antarkan aku ke asrama?" pinta Swiss pada Bangkok.
Bangkok mengangguk, ia segera berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya pada Swiss pada. "Ayo," katanya sembari mengulurkan tangannya pada gadis itu.
***
Mr Meksiko menodongkan pistolnya ke kepala Berlin dengan senyum sumringah. "Tidak ada kematian lagi di dalam hidupku, selain kematianmu untuk terakhir kalinya."
Berlin terdiam. Samar-sama ingatan di masa lalunya mulai kembali muncul di dalam kepalanya.
CKLIK