"Saya tidak tau kalau di apartemen ini ada CCTV," ucap Jingga.
"Hati-hatilah berperilaku, Nona. Tuan Arseno selalu mengawasi."
'Selalu mengawasi? Apa dia tidak ada pekerjaan?' batin Jingga.
"Nona, sudah selesai, semoga besok lukanya segera membaik. Makanlah agar tubuh anda kuat. Saya tinggal dulu."
"Baiklah, Bi Ati, Sekali lagi terima kasih atas semuanya."
Bi Ati tersenyum kepada Jingga sambil menundukkan kepala sedikit. Bi Ati langsung beranjak meninggalkan Jingga di kamar.
Jingga menghela nafas sedikit sambil menatap makanan yang ada dihadapannya. Sungguh ini makanan yang enak namun dirinya sama sekali tidak punya selera makan.
'Setidaknya ada Bi Ati yang membuat aku bertahan disini,' batin Jingga.
Jingga mulai mengambil sendok dan menyendokan makanan ke mulutnya dengan perlahan. Perih seketika disaat Jingga membuka mulutnya namun dirinya tahan.
Sementara itu Bi Ati keluar dari kamar Jingga dan langsung menyimpan mangkuk yang berisi air panas di dapur.