Sore harinya kami berangkat ke Hotel The Luna, semua tegang dengan seragam hotel yang baru berwarna biru muda dan putih. Gue menyerahkan sepenuhnya kepada Amelia untuk mendisain pakaiannya, konon ada beberapa warna yang tidak disukai mahluk astral, dari pada salah dan membikin bahaya para karyawan.
"Kalian santai saja! gue juga sama waktu pertama kalinya bekerja, bahkan sampai diseret oleh Amelia! tetapi percayalah naluri kalian sebagai pegawai Cafe dahulu akan menjadi dasar dalam melayani konsumen atau pelanggan! anggap saja mereka manusia biasa !" gue menenangkan mereka semua.
"Lo betul And, yaudah semua ambil nafas dan keluarkan perlahan !" perintah mba Tessa, gue rasa dia memang cocok sebagai manajer Hotel The Luna.
"Dan sekarang kalian lihat ke depan !" tunjuk gue, Hotel The Luna sangat indah luar biasa, sangat berbeda di siang hari yang menyeramkan. Semua tertegun tak berkedip, padahal ini baru pukul 4 sore.
Kami pun turun ke lobby dan pegawai mahluk astral sudah menunggu kami, yang membedakannya wajah mereka pucat dan dingin tidak ada ekpresi.
"Selamat datang tuan muda !" sapa mereka datar.
"Terima kasih! oh iya aku sudah membawa pimpinan untuk kalian! kalian harus patuh kepada mereka !" jawab gue.
"Baik tuan !" mereka terlihat sangat hormat kepada gue.
"Oke teman-teman, saatnya pembagian tugas! mba Tessa aku angkat sebagai manajer hotel, itu artinya mengatur, menjaga dan mengawasi para karyawan disini, Dewi dan Agus berada di fron office, dan Dasep kamu Manajer kebersihan kamar... !" begitulah gue, memberi mereka tugas sesuai dengan keahlian yang di rekomendasikan pak Sunarto.
"Semua setuju ?" tanya gue, mereka mengangguk, Hotel ini akan buka pukul setengah enam sore nanti dan mereka di posisi masing-masng dengan karyawan bawahan mahluk astral.
Tepat pukul enam sore, semua berubah menjadi ramai. Yang tadinya tidak terlihat menjadi terlihat nyata. Satu persatu para tamu datang dan pergi tanpa ada yang diketahui dari mana mereka berasal. Dan para pegawai baru pun yang awalnya terkejut, tak lama semua bekerja dengan baik, sama seperti gue lakukan.
Singkat cerita pekerjaan hari pertama mereka cukup melelahkan. Tapi ada perasaan lega dimata mereka. Kini kami pulang ke Hotel lain untuk istirahat.
"And, apa betulan duit mereka ?" tanya Agus yang bekerja di front office.
"Beneran lah !" jawab gue tersenyum
"Kirain akan berubah menjadi daun !" ujar Dewi.
"Sudah gue bilang! mereka bukan mahluk astral biasa! yang seperti yang seperti itu kere !" gue tertawa.
"Oh !" semua pun tertawa.
"Ternyata ada status sosial juga ya ?" Tanya Agnes yang berkerja di bar hotel.
"Begitulah !" jawab gue.
Tak terasa satu bulan mereka di uji coba dan semua sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan yang dihadapi, di mata orang lain aneh.
"Oke karena kalian sudah mulai bagus pekerjaannya! gue rasa sudah dapat ditinggalkan, karena gue juga punya pekerjaan lain! jadi kalau ada apa-apa bisa telpon gue! dan tentu saja gue pun akan menengok kalian bila tidak ada tugas !" jelas gue, mereka mengangguk.
--------------------------
Hari ini gue dalam pesawat pribadi untuk pembukaan Hotel The Luna Hollywood dan juga La Vegas tempat judi terkenal di Amerika. Amelia mengatakan tadinya hanya Hollywood saja tapi ternyata ada hotel paling bersejarah yang tidak boleh dihancurkan dari pada kosong maka hotel itu dibeli dan dijadikan Hotel The Luna Las Vegas, kini gue akan meresmikan pembukaan hotel keduanya.
Hotel The Luna Hollywood adalah hotel terkenal selama 3 dekade dari tahun 30, sampai 50 tapi sayang hotel itu terbengkalai dan hendak dirobohkan. Perusahaan The Luna Co pun membelinya ketika bokap masih memimpin, tapi setelah bokap pergi dilanjutkan oleh paman tapi tak lama. Ketika kakek memimpin, hotel itu dipugar ke kondisi aslinya karena sudah berpindah tangan beberapa kali dan direnovasi sehingga kehilangan bentuk aslinya.
Kini Hotel The Luna Hollywood begitu mencolok di tepi pantai terkenal dan elit Pasifik Palisades Los Angeles, bersanding dengan hotel dan apartemen moderen disana. Hotel The Luna Hollywood dan Las Vegas melayani manusia dan mahluk astral. Keduanya tidak perduli dengan kemoderenan justru klasik di utamakan, dan laku atau tidaknya tak masalah. Seperti di hotel The Luna lainnya.
Bila ini sukses maka, akan di buka di New York, sudah ada gedung yang di rekomendasikan. Peawat tiba dan langsung menuju hotel dengan Rolls Royce panjang yang mengantar gue ke sana. Gue menatap kagum hotel ini hanya dua lantai saja di dominasi warna putih berada di atas bukit dengan pemandangan lautan Pasifik yang indah. Seperti biasa ada karyawan astral dan nyata.
Gue pun berbicara dengan para staf karyawan, mereka awalnya tak percaya tapi mengakui akan gangguan mahluk astral dari komplain para tamu yang menginap dan ketika menjelang malam, gue pun membuktikan kepada khusus para staf hotel bahwa dunia lain itu ada. Semua terkejut serta ketakutan tapi gue meminta agar mereka tenang dan menerima para tamu. Akhirnya di bagi dua kamar antara para tamu hotel manusia dan astral.
Gue memberitahu mana kamar untuk mahluk astral dan manusia, para tamu manusia diharap menghormati mahluk astral, kalau tak mau diganggu jangan mengganggu. Amelia pun mengutus mahluk astra yang punya kemampuan tinggi untuk menjaga hotel dari para pengganggu atau jahat. Tapi beda di timur dan barat, karena di barat lebih banyak roh tersesat dibanding jin jahat. Kadang dia menjelma menjadi manusia, para staf pun tahu. Tapi semua harus merahasiakan ini dari publik.
Dan sekarang sesekali mereka kedatangan para selebriti yang sudah meninggal untuk menginap di hotel mereka dan di perlakukan sama dengan para manusia. Para tamu sedikit heran tapi para staf hanya tersenyum saja. Sampai suatu ketika ada sebuah majalah menetapkan Hotel The Luna Hollywood sebagai salah satu hotel terangker di Amerika. Tapi gue tak perduli, bahkan ketika banyak para youtuber atau paranormal datang.
-----------------
Setelah dari Hollywood Los Angeles, gue menuju Las Vegas kota judi terbesar di Dunia. Di tengah gemerlap hotel dengan berbagai tema dan moderen ada suatu bangunan Hotel The Luna yang dulunya lengendaris, konon dulu pemiliknya adalah seorang legenda mafia terkenal yang paling ditakuti dan juga disegani seantero Amerika di jamannya yaitu antara tahun 40 sampai 60 an.
Setelah itu dikosongkan dan terbengkalai selama puluhan tahun sebagai motel murah dan tempat pelacuran, sebelum di beli The Luna Co. Dan di kembalikan ke fungsi awal dan Hotel yang dulu hits di jamannya tanpa merubah apapun isi. didalamnya hanya terlihat baru, gedung berlantai 8 ini sangat berbeda dari sekitarannya. Sebagaimana hotel di Las Vegas sebagai tempat judi disini ada juga permainan judi.
Hotel ini juga untuk para mahluk astral dan manusia, para staf hotel pun diberi tahu tentang semuanya dan seperti yang lainnya awalnya tak percaya tapi akhirnya mereka mengetahui dan menerimanya, sama dengan di Hollywood gue membagi kamar untuk para mahluk astral dan manusia menginap. Dan lagi-lagi masuk menjadi salah satu hotel terangker di Amerika dan juga Las Vegas.
Walau begitu tetap ada yang menginap, para arwah mafia jaman dahulu sering berkumpul di hotel ini termasuk pemilik hotel yang dulu. Beserta kamar favoritnya. Dan seperti yang lainnya mereka harus merahasiakan semuanya.
Suatu ketika ada seorang pengunjung tanpa sengaja merekam aktifitas para staf hotel di sebuah ballrom, menata meja dan menghiasnya seperti ada pesta, ketika ditanya adakah pesta disini para staf mengangguk, tamu itu tertawa dan tidak percaya tapi berfikiran positif mungkin saja ada yang menyewa tempat itu untuk sebuah pesta, dan malamnya terutama para tamu dari lantai 2 sampai 3 mendengar seperti ada pesta meriah di bawah. Tetapi yang mengejutkan ada seorang tamu yang datang menginap tengah malam tidak melihat adanya sebuah pesta apapun. Video ini pun viral di youtube dan banyak mengatakan itu hanya cerita saja tanpa ada bukti sama sekali.
Bersambung ....