Chereads / HOTEL THE LUNA / Chapter 14 - Kunjungan Keluarga Besar 1

Chapter 14 - Kunjungan Keluarga Besar 1

Waktu terus berlalu sudah 5 bulan teman-teman gue bekerja dan sampai saat ini tak ada masalah berarti.

"Tok ...tok ...!"

"Masuk !" teriak gue, dan itu mba Tessa.

"Ada apa mba ?" tanya gue.

"Biasa mau laporan !" jawabnya, setiap sebulan sekali selalu ada laporan masuk mengenai aktifitas hotel.

"Oh gitu !" dia meletakan file di meja dan duduk, disini santai saja tak ada kekakuan antara pimpinan atau bawahan.

"Apa, ada masalah ?" tanya gue.

"Biasalah pasti ada, cuman tak terlalu berat !" jawab Tessa.

"Oh, ada permintaan atau apapun itu ?" tanya gue yang memang selalu ingin semua yang menginap merasa nyaman.

"Kalau mereka tidak terlalu banyak yang aneh-aneh sih! cuman begini suka ada saja yang datang kemari, kamu pasti tahu kan ?" ucapnya gue mengangguk. Banyak orang penasaran yang selalu datang dan membuat video tentang hotel kosong ini.

"Dimana pun sama saja mba! engga disini atau di luar negeri sekalipun! cuman hotel ini dan yang salah satu lainnya di Korea khusus untuk mahluk astral !" jawab gue.

"Tapi jangan khawatir, kalian tak akan terlihat mata biasa! karena sudah masuk kedunia astral, kecuali ada yang bisa !" ujar gue, menenangkan.

"Oke bos !" jawab Mba Tessa di balik sikap tegasnya dia orang baik.

"Mba Tessa tidak apa-apa kerja disini? maksud saya keluarga mba ?" tanya gue.

"Kalau bosan, udah keluar kali! engga apa-apa keluarga mendukung kok, begitu pun suami! hanya mereka tahunya kerja di hotel, maksudnya hotel biasa bukan seperti ini !" jawabnya sambil tersenyum. Pintu terbuka dan itu Amelia.

"Syukurlah, tuan muda disini !" ujarnya, gue tertegun.

"Ada apa memangnya ?" tanya gue.

"Keluarga besar lo mau datang kemari !" katanya.

"Ke hotel ini ?" tanyanya.

"Sebenarnya sih iya! karena di dalam beberapa aplikasi travel, Hotel Luna hanya yang itu bukan ini! lagi pula tak ada yang tahu kalau ada hotel The Luna yang sudah jadi !" ujarnya, "Kecuali, Ridwan !" jawabnya.

"Dan untungnya mereka memesan yang itu !" kata Amelia.

"Oh, begitu !" jawab gue terdiam.

"Kalau begitu, aku akan merubah hotel ini untuk sementara !" ujar gue kemudian.

"Kenapa harus dirubah bos ?" tanya mba Tessa.

"Mba belum tahu siapa keluarga besar aku !" jawabku tersenyum.

"Ya sudah terserah, aku pamit mau kerja dulu !" ucapnya dan melirik ke arah Amelia dia pun mengangguk begitu pula gue.

"Anda takut, Ridwan datang kesini tuan muda ?" tanya Amelia.

"Dia tak akan berani datang kemari sebelum sembuh total! karena tahu ilmu kakek sudah ada di dalam diriku !" jawab gue, Amelia terdiam dan mengangguk mengerti.

"Terus mau merubah hotel kenapa ?" tanya Amelia heran, gue memperlihatkan file yang diberikan mba Tessa kepada gue tadi.

"Oh, jadi ini? lalu ?" ucapnya sambil menatap gue.

"Membuka Hotel The Luna menjadi bisa menginap manusia! itu pun yang mau datang saja! bila mereka kembali bisa di suruh menginap disini dan merasakan sensasinya !" jawab gue tersenyum.

"Ide yang bagus !" ujar Amelia.

"Tak perlu di publikasikan, bila ada yang datang di sambut, tidak pun tak jadi masalah !" jawab gue.

"Nanti aku akan buat pengumuman buat para karyawan, kini mereka bisa buka dari pagi dan malam! termasuk aku juga akan bekerja !" lanjut gue.

"Oke aku setuju !" Amelia mengangguk.

"Kapan mereka datang ?" tanya gue sambil berdiri dan melihat pemandangan siluet cahaya akan menjelang pukul 4 pagi.

"Besok penerbangan dari Jakarta ke Bali pukul 11 siang !" jawab Amelia.

"Bilang ke pak Sunarto untuk menyiapkan segalanya! oh iya Amelia tolong ambilkan keris naga kuningnya! aku tunggu di area kolam renang belakang !" perintah gue, Amelia mengangguk.

----------------------

Gue tiba di lobby, sebentar lagi tugas mereka selesai. Gue melihat mba Tessa dan lainnya melihat gue dan memberi tanda untuk berkumpul di area kolam renang belakang. Mba Tessa mengerti.

"Ada apa bos ?" tanya mereka setelah berkumpul, Amelia pun sudah datang membawa benda pusaka keris naga kuning.

"Kalian tahu bukan, selama ini banyak para penyusup kemari ?" tanya gue dan semua mengangguk.

"Oleh karena itu, aku akan merubah hotel ini menjadi sebenarnya! tapi tidak dipromosikan atau dipublikasikan sehingga bila ada manusia yang datang kapan pun dan melihat tanda hotel terima saja !" jelas gue.

"Tunggu, jadi hotel ini akan menerima manusia juga ?" tanya Dewi.

"Betul Dew, tapi yang kebetulan masuk kesini saja ! dan bila ada penyusup kemari diterima saja ! bayarannya gratis, tapi bila datang lagi baru ditagih uangnya cukup 200 ribu saja permalamnya !" jawab gue.

"Jadi kami harus kerja lagi dong ?" tanya Agus.

"Untuk saat ini biar aku dan Amelia saja! kebetulan sudah ada beberapa karyawan baru yang sedang ditraining juga, nanti bisa di bagi dua kelompok bisa jaga malam atau pagi !" jawab gue.

"Sekarang aku akan merubah hotel ini menjadi bagus! kalau digunakan cara biasa tidak mungkin karena akan mengganggu mahluk astral maka aku merubahnya dengan ilmu ghaib !" gue pun mengeluarkan keris naga kuning.

"Aku tak akan merubah banyak hanya mengembalikan Hotel The Luna ke bentuk aslinya yang ada sejak dulu! karena yang sekarang sudah rusak karena terbengkalai lama! dan itu tak merubah juga selera mahluk astral menyukai tempat ini walau aku membuatnya seperti dulu !" jelas gue.

Gue pun berjalan menuju pusat energi yang terletak tidak jauh dari pohon besar, dihalaman dekat kolam renang, setelah itu gue pegang keris naga kuning di dada. Gue memejamkan mata merapal sesuatu, untuk sesaat gue terdiam dan perlahan gue membuka sarung keris naga kuning dan nampak berkilauan ada sinar kekuningan yang terpancar di seluruh batang keris. Makin lama makin kuat.

"Hhiaat ... !"

Gue menancapkan keris ke tanah dan sinar kekuningan menyebar cepat kesemua area dan yang mengejutkan setiap yang terkena sinar berubah, kolam renang yang awalnya kotor dan tak terawat berubah seperti baru lengkap dengan airnya yang biru. Gedung Hotel yang terlihat menyeramkan kini menampakan wajah aslinya sama yang ketika dilihat ketika malam tiba. Semua yang ada sekitarnya berubah.

"Inilah Hotel The Luna yang kalian lihat di dunia astral! aku munculkan ke diunia nyata sepenuhnya !" kata gue, semua menatap tak berkedip.

"Kecuali mahluk astralnya masih tetap, hanya gedung dan seluruh area hotel saja !" jelas gue.

"Wow, ini sangat luar biasa !"

"Indah sekali, ketika bekerja gue seakan bermimpi kini menjadi kenyataan !"

"Terus terang ini hotel terindah yang pernah gue lihat !"

Seperti itulah pujian dan terpesonanya semua melihat Hotel The Luna, sangat artistik, klasik dan moderen bahkan interiornya tidak ada didunia nyata manapun hanya ada didunia astral. Tentu saja yang mendesain kakek gue yang sebenarnya raja jin maka tak heran semuanya melihat dari sudut pandang dunia astral. Gedung inilah yang di sukai bangsa astral.

Banyak yang menyangka bangsa astral menyukai bangunan yang lapuk, kotor atau apapun itu hanya pandangan dunia manusia saja, justru mereka melihat tanah yang luas bahkan di mata manusia itu hanya pohon saja mereka bisa membuat tempat tinggal sebuah kerajaan yang tak kasat mata yang besarnya melebihi yang dilihat manusia.

Bersambung ...