Gue memutuskan untuk mandi dan berendam di air yang hangat, entah tertidur atau tidak gue bermimpi bertemu kakek Suryo.
"Andrian !" panggilnya, gue terkejut karena dia sekarang tinggi besar berkumis brewokan bertubuh gempal.
"Ka ... kek ?" tanya gue gemetaran.
"Iya ini aku Andrian, ini wujud asliku !" dia tersenyum dengan gigi bertaring.
"Jadi kakek raja jin ?" tanya gue lagi tersenyum.
"Betul, kakek penguasa kerajaan Saranjana di Kalimantan sana !" ujarnya.
"Jadi kakek tidak meninggal ?" tanya gue. Dia menggeleng.
"Kakek sudah waktunya berubah wujud ke bentuk asli kakek! setelah sudah cukup puas menjadi manusia !" jawabnya.
"Lalu keturunan kakek ?" tanya gue lagi. Dia terdiam.
"Sebenarnya mereka punya darahku tapi itu kecil dan tak berpengaruh apapun Andrian! berbeda denganmu, darahmu lebih kental sehingga kamu berbeda !" jelasnya.
"Tunggu kakek, maksudnya aku tidak seperti kakek yang sekarang kan ?" tanya gue agak sedikit takut dia akan marah. Kakek malah tertawa.
"Walau begitu, kan tidak apa-apa Andrian! tapi kamu tetap manusia kok, hanya mulai saat ini hidupmu akan berubah !" ucapnya, gue merasa lega.
"Sebenarnya ada yang kakek ingin bicarakan denganmu Andrian !" katanya.
"Apa itu kakek ?" tanya gue penasaran.
"Mengenai paman dan bibimu !" gue tertegun.
"Memang kenapa kakek ?" tanya gue.
"Mereka akan berusaha merebut harta karunmu dengan berbagai cara! karena salah satunya punya darah yang sama denganmu! dulu kakek berharap kepadanya setelah ayahmu pergi! sayang sikapnya buruk dan jelek sehingga mengacaukan segalanya, kakek memecat dia, tapi tidak bisa menghilangkan ilmunya! kini ia sudah berguru kepada musuh kakek dan siap menghancurkan semuanya !" jelasnya, gue hanya tertegun.
"Berhati-hatilah, makanya aku berikan mustika merah delima kepadamu dan juga meminta Dewi Anjani alias Amelia menjagamu! karena kakek tidak bisa berwujud manusia lagi! seluruh ilmu kakek ada di mustika itu dan berharap bisa membantu! aku tahu kamu masih hijau dan baru dalam memahami semua ini! tapi kakek yakin kamu akan bisa !" lanjutnya.
"Kenapa harta karun dan Hotel The Luna sangat penting ?" tanya gue.
"Pertanyaan yang bagus Andrian! karena Hotel The Luna bagian poros utama bangsa jin di Indonesia!" semua terhubung dengan yang lain dan bekerja sama, tentu saja seperti manusia ada yang baik dan jahat, begitu pun kami! biasanya kami dijukuki jin putih dan hitam! pamanmu berusaha menguasai semuanya dengan bantuan jin hitam, tujuannya bukan tak lain menguasai dunia astral dan juga manusia !" jawabnya.
"Wah kayak di film saja ya, kakek !" ujar gue bercanda.
"Kamu tahu apa yang terjadi kalau 6 poros itu dikuasai oleh jin Hitam? maka dunia manusia dalam keadaan bahaya, malapetaka dan kejahatan melanda umat manusia dan pada akhirnya hancur !" jawabnya tegas, gue menjadi merinding jadinya.
"Lalu apa yang harus aku perbuat kakek !" jawab gue.
"Saat ini pamanmu sedang memulihkan kekuatannya dan itu butuh waktu lama! jadi kamu masih bisa belajar banyak! satu lagi Andrian, ini ... mengenai kedua orang tuamu! maafkan kakek yang tidak bisa menolong mereka, akibat ulah pamanmu, yang ternyata berbohong kepadaku !" Kakek terdiam.
"Bukankah ayah mempunyai kekuatan ?" tanya gue, walau sesak didada karena tak menyangka mereka di bunuh.
"Dia melakukan apapun demi wanita yang dicintainya Andrian! sehingga rela kehilangan semua kekuatannya dan menjadi manusia seutuhnya !" jawab kakek gue terdiam dan menghela nafas.
"Kurasa pembicaraan kita untuk saat ini cukup! tapi jangan khawatir kita masih bisa berkomunikasi berkat cincin itu !" ujar kakek dan pamit pergi, pada saat itu gue terbangun.
-----------------------
Setelah makan malam, gue dan Amelia berangkat ke Hotel The Luna, di jalan gue menceritakan semua pertemuan kakek Suryo.
"Aku sudah menduganya tuan muda, dia dalang di balik banyaknya dukun dan paranormal datang !" ujarnya. Gue terdiam.
"Apa ada benda penting di gudang harta ?" tanya gue.
"Maksud tuan benda pusaka? oh itu banyak tuan, dari keris, tombak, pedang dll! semua ada !" jawabnya sambil tersenyum.
"Maksudku yang paling kuat ?" tanya gue. Amelia terdiam.
"Ada dua tuan muda! satu cincin yang tuan pakai dan satu lagi keris Naga kuning !" jawabnya.
"Memang ada apa tuan muda ?" tanya Amelia.
"Mungkin saja ada kekuatan tersembunyi yang tersimpan di Hotel The Luna karena sebagai salah satu poros utama di Indonesia yang membuat paman tertarik dan ingin menguasainya !" jawab gue.
"Wah, ternyata tuan muda sudah mulai hebat! kalau itu memang ada !" ujar Amelia.
"Oh ya apa itu ?" tanya gue penasaran.
"Setiap poros dunia mempunyai batu permata sesuai warna pelangi! batu pelindung antara dunia astral dan dunia manusia! dan itu terletak jauh di dalam tanah, tidak sembarang orang atau mahluk sanggup mengambilnya karena sangat kuat! hanya setingkat paling tinggi seperti malaikat yang mampu mengambilnya !" jelasnya.
"Kalau berbicara dan cerita seperti itu tak bisa aku bayangkan dan membuatku pusing kepala !" ujar gue.
"Kita sudah sampai tuan !" Amelia memberitahu, gue tertegun. Bagaimana tidak, hotel yang tadi siang tak terawat atau menyeramkan justru terang benderang dan sangat ramai !
"Kita turun tuan muda !" ajak Amelia.
"Eh iya !" ucap gue ragu tapi tetap turun.
Gue masuk ke area lobby hotel luas yang mengejutkan, interiornya perpaduan tahun 50, 60 dan 70 an semua menyatu dari kursi, lampu, dinding, lukisan dan semuanya sangat indah. Para tamunya yang hilir mudik juga justru tidak menyeramkan mereka semua seperti manusia pada umumnya, yang membedakan hanya pakaian mereka yang berbeda seperti berbagai aliran waktu berkumpul menjadi satu.
Ada beberapa karyawan hotel yang membungkuk menghormati gue, Kami naik lift khusus ke lantai paling atas. Dan menuju kantor kerjaku yang juga interiornya dari ketiga masa itu.
"Wow, ternyata menyenangkan juga !" ucap gue sambil duduk dikursi.
"Janga bilang itu penampilan palsu mereka !" Amelia hanya tersenyum.
"Disini semua ada! jin, roh dan siluman semua berkumpul! ini yang kamu lihat di dunia astral dan di dunia manusia berbeda! semua menakutkan karena untuk membuat manusia takut !" ujarnya.
"Kita sebenarnya kekurangan karyawan tuan muda, anda tahu kan? setiap bulan tamu kita selalu bertambah ?" keluhnya.
"Ya sudah cari saja, kamu kan dari dunia astral !" jawab gue.
"Tidak bisa tuan muda! harus dari manusia !" ujarnya.
"Kenapa manusia? mereka tidak bisa melihat tamunya dong !" kata gue.
"Kalau dari mahluk astral mereka tidak mempercayainya tentang apapun pasti buruk !" jawab Amelia.
"Jadi aku harus mencarinya ?" tanya gue, Amelia mengangguk.
"Baiklah akan kucari !" gue menyerah dan menghela nafas.
"Tunggu, kalau sekarang siapa yang melayani ?" tanya gue.
"Kita berdua ?" jawab Amelia, gue tertegun.
"Ayo tuan muda waktu kita tidak banyak! apa lagi banyak tamu yang datang !" dia berdiri dari duduknya dan menuju pintu.
"Tunggu, Amelia ! ini serius ?" tanya gue mengejar Amelia.
"Serius tuan !" jawabnya.
"Sialan kamu Amelia !" ujar gue.
"Ayolah tuan muda, anda pemilik hotel ini! jadi harus tahu semuanya! anda harus belajar agar menjadi terbaik !" jawab Amelia.
"Aku minta maaf, Amelia !" ucap gue menyesal.
"Sudahlah tuan muda! maakan aku yang cukup kasar kepada anda! tapi ini demi kebaikan tuan sendiri !" gue mengangguk.
Bersambung ...