Chereads / HOTEL THE LUNA / Chapter 7 - Gudang Harta Dan Rahasia Lainnya

Chapter 7 - Gudang Harta Dan Rahasia Lainnya

"Lift ini menuju kemana ?" tanya gue.

"Oh bawah tanah !" jawab Amelia dan tak lama lift pun terbuka dan kembali gue tertegun, ruangan ini cukup luas dan bercahaya, tidak gelap serta menyeramkan ada banyak pintu disini.

"Ini gudang harta milik tuan muda !" ucap Amelia, gue terdiam sambil mengurut kening. Hari ini begitu banyak kejutan dalam diri gue. Amelia tersenyum dan membuka salah satu pintu dan .... OMG !

"Ini .... milikku ?" tanya gue tak percaya, bagaimana tidak diruangan yang cukup luas dibalik pintu itu bertumpuk uang yang jumlahnya tak bisa gue hitung, belum lagi emas, perhiasan dan batu mulia berserakan dimana-mana.

"Betul ini baru satu pintu dari lima yang ada di sini !" ujar Amelia tenang, tubuh gue lemas tidak berdaya karena kaget bukan kepalang.

"Minumlah ini, tuan muda! saya tahu ini tidak mudah, banyak kejutan yang terjadi !" dia memberikan botol minuman dan gue pun langsung meminumnya sampai habis.

"Terima kasih, Amelia !" ujar gue.

"Kita pergi !" ucapnya, gue mengangguk dan meninggalkan gudang harta karun. Entah kenapa harusnya senang dan bahagia malah takut

"Tuan muda! ini belum seberapa masih ada rahasia lain yang saya akan ungkap !" ucapnya.

"Ya tuhan apa lagi. Amelia !" kata gue sambil mengusap muka. Amelia lagi-lagi tersenyum.

Kita berada di kantor lagi. Amelia kemudian menjelaskan di dunia ini ada 6 poros hantu dunia atau pusat dan jalur khusus dunia astral. Dari Barat sampai timur. Dunia astral timur emang paling kuat dibanding barat. Bukan berati tidak ada hantu disana padahal mereka tak percaya.

---------------

Enam jalur itu saling terhubung melalui lautan, daratan dan pegunungan. Dari Barat sampai timur termasuk Indonesia, gue tak percaya dengan hal ini. Oleh karena itu seperti manusia jin selalu berpergian ke seluruh dunia. Untuk mencari tahu apa pun itu.

"Mereka butuh tempat tinggal sementara sebelum kembali ke daerah asalnya !" ujar Amelia.

"Oh begitu !" serius, gue pusing dengan hal yang tak masuk akal tapi nyata dialami oleh gue sendiri.

"Selain Indonesia, Korea dan Jepang adalah tempat favorit !" lanjut Amelia tanpa perduli gue hanya mengangguk saja tapa tahu artinya.

"Lalu mereka kesini naik apa? kereta, mobil atau pesawat ?" tanya gue tersenyum bergurau.

"Macam-macam, ada kapal hantu, pesawat hantu, dan kereta hantu juga ada !" jelasnya serius dan gue pernah dengar serta baca tentang itu.

"Oke, bisakah kamu bawa aku kedunia manusia? aku butuh waktu dan istirahat sebentar !" jawab gue sambil berdiri ingin menenangkan pikiran.

"Tentu tuan muda, Hotel The Luna ada juga buat manusia !" jawabnya sambil tetap tersenyum.

"Jangan bilang disini tempatnya !" ancam gue. Dia tertawa dan mengajak gue pergi.

Kita sudah berada di mobil lagi dan melanjutkan perjalanan menuju Hotel The Luna sesungguhnya, benarkah ada ?

"Memang ada hotel yang beneran ?" tanya gue masih penasaran.

"Tentu saja baru setahun buka !" jawab Amelia.

"Oh syukurlah !" ucap gue lega.

"Tapi ... " Amelia menyela. Gue menatap deg degan.

"Kamar hotelnya terbatas dan sangat mahal! khusus untuk tamu eklusif !" lanjutnya.

"Oh berapa harganya ?" tanya gue.

"Termurah 5 juta permalam dan paling mahal 50 juta ! tapi bila libur atau weekend selalu penuh !" jawabnya.

"Oh, tentu saja! bila pelayanan bagus para tamu akan betah !" ucap gue, efek 5 tahun bekerja di Cafe, tapi tambahannya belajar disitu adalah tentu saja makanan enak dan sesuai harga alias sepadan, kalau harga mahal tapi enak tak masalah tapi lain hal murah enak tapi hidangan sama nah itu patut dipertanyakan, apa cari untung atau sekedar memuaskan pelanggan.

-----------------------

"Kita sudah sampai !" ucap Amelia ternyata beda tempat wisata pantai walau satu jam dari yang pertama jaraknya.

Gue menatap hotel tidak jauh berbeda cuman memang tidak banyak kamar ada 6 lantai. Gedung hotel ini bergaya klasik moderen. Jadi ada banyak unsur kebudayaan dibalik moderennya. Kamarnya didesain mirip apartemen. Setiap kamar ada ruang tamunya, dan ruang makan. Setiap harga ada tambahan khusus di setiap kamarnya. Gue di sambut oleh manajer hotel dan para stafnya.

"Selamat datang tuan muda di Hotel Luna !" ucap manajer. Gue hanya mengangguk, cukup banyak tamu yang datang, lobby hotel luas. Ada gamelan Bali lengkap. patung Garuda besar khas Bali, tempat duduk yang nyaman dari rotan. Ada minuman dan makanan selamat datang bagi para tamu hotel. Ada restoran, kolam renang dsb.

Gue di ajak ke ruangan kantor untuk memperkenalkan diri dan mendengar semua keadaan hotel.

"Kenalkan saya Andrian Maulana pemimpin perusahaan The Luna Co yang baru! karena dulu ini punya kakek, kemudian diwariskan kepada saya! saya mohon bantuannya agar bisa dan tahu tentang apapun mengenai perusahaan serta bisa bekerja sama sampai kapanpun dengan kalian !" ucap gue memperkenalkan diri.

Setelah itu dipaparkan seluruh kinerja hotel, oleh manajer yang bernama bapak Sunarto, sampai kemudian ...

"Maafkan saya tuan muda, saya menerima informasi dari satpam Hotel The Luna! sudah beberapa minggu ini kami sering mendengar banyak dukun dan paranormal atau pun kelompok dari anak muda yang beradu nyali masuk ke hotel tanpa ijin dan menerobos masuk! Apa yang harus kami lakukan ?" tanya pak Sunarto, gue dan Amelia saling pandang.

"Apa tujuan mereka pergi kesana ?" tanya gue heran. Tapi tidak bisa di pungkiri setiap bangunan yang kosong dan angker pasti dijadikan konten horor yang sekarang ini sedang naik daun.

"Harta karun dan membuat konten horror di Youtube !" jawab pak Sunarto.

"Tunggu, Harta karun ?" tanya gue terkejut.

"Iya banyak yang menduga hal itu dan ingin menarik harta itu !" ujarnya.

"Memang ada kejadian ada seorang paranormal berhasil mengambil emas katanya !" lanjur pak Sunarto.

"Baiklah pak atas infonya saya terima dan akan saya fikirkan !" jawab gue.

"Kalau begitu, silahkan tuan muda istirahat! kami sudah menyiapkan kamar untuk anda !" ujar pak Sunarto, gue mengangguk dan pamit undur diri dari rapat.

Pak Sunarto sendiri sebagai manajer hotel yang mengantar ke kamar khusus di lantai 6. Ada balkon pribadi disana serta kolam renang pribadi, kamar luas dan mewah ditambah layanan pribadi 24 jam, jadi apapun keinginan gue akan di penuhi.

"Amelia, tentang kejadian tadi mungkinkah ada kaitannya dengan keluarga besar kakek Suryo !" ujar gue dan menjelaskan apa yang terjadi ketika pembagian warisan tempo hari.

"Bisa jadi tuan muda! tapi jangan khawatir saya sudah menduganya maka keamanan gudang harta karun akan saya naikan sampai level tertinggi !" jawab Amelia.

"Kurasa, tuan muda istirahatlah! untuk menyiapkan diri buat nanti malam !" ujarnya dengan tersenyum, gue terdiam dan menangguk, Amelia pamit pergi.

"Astaga, melelahkan sekali !" gue menggeliat tubuh yang cukup pegal. Gue menghela nafas, entah apa yang akan terjadi selanjutnya ...

"Ning nong ...ning nong ...!"

"Siapa ?" tanya gue ketika mendengar bel di pencet

"Room service !" gue terdiam karena merasa tidak memesan apapun.

"Tuan saya hanya mengantar minuman dan makanan selamat datang !" ucap dari luar. Gue pun membuka pintu memang ada seorang gadis cantik berpakaian tradisional Bali datang membawa nampan, gue sempat tertegun.

"Permisi tuan !" dia pun masuk dan menyimpan gelas minuman dan makanan.

"Silahkan tuan muda, maaf mengganggu saya permisi !" ucapnya dan pergi, gue merasa aneh dengan perempuan itu dia berjalan seperti ....melayang !

"Ning ... nong !" kembali terdengar suara bel berbunyi.

"Siapa ?" teriak gue dan percakapan sama terulang, gue membuka pintu kali ini, ada dua pelayan yang satu laki-laki dan satu perempuan tapi memakai seragam hotel dan membawa makanan dan minuman dan diketakan di meja, keduanya terkejut karena ada dupa dan sesaji khas Bali di sana.

"Tadi ada perempuan datang dan membawa sesuatu sebagai ucapan selamat datang buat saya !" jawab gue tersenyum tenang, aneh.

"Oh, maafkan kami tuan! permisi keduanya saling pandang dan pamit pergi, seperti ketakutan melihat gue.

Bersambung ....