Happy reading
*****
Robert melihat gelas yang berisi wine miliknya, tetapi pikirannya masih terpaku pada kejadian beberapa hari yang lalu.
Jujur saja, pikirannya menolak segala upaya yang akan dikatakan Aretha maupun Evan. Namun, hatinya masih ingin mencari tahu kebenarannya.
Aldrich tertawa pelan. "Apa pria sepertiku memiliki hati? Bukankah hatiku telah mati saat Lucy juga ikut mati?" ujarnya pada dirinya sendiri.
Saat ini Aldrich memilih untuk pergi ke apartemennya. Kondisi apartemen itu tak terurus. Banyak botol minuman dan makanan berserakan sedangkan Aldrich hanya menatap tak peduli.
"Untuk apa aku peduli pada apartemen ini, yang jelas-jelas benda mati."
Aldrich melemparkan botol minuman yang telah kosong. Bunyi pecahan kaca terdengar begitu jelas di tengah keheningan. Aldrich kembali meneguk winenya hingga habis.