Happy reading
*****
Aldrich mendengar semua yang diucapkan perempuan itu. Dirinya masih di depan pintu dan bersender sejenak. Entah kenapa sulit sekali baginya bersikap baik. Bukan hanya padanya, tetapi pada semua orang.
Rasanya ia tidak bisa menunjukkan apa yang tengah dirasakannya. Jangankan menunjukkan, mengatakan saja sulit.
"Kenapa denganku? Niatku tidak berkata begitu." Aldrich mengembuskan napasnya pelan.
Robert hanya bisa menghela napas melihat tuannya itu. Ini bukanlah yang pertama kali Aldrich bersikap seperti manusia berempati pada umumnya.
"Hati Anda telah masuk ke dalam kegelapan terlalu jauh Tuan. Nona Aretha pun kesulitan menggapainya," batinnya.
"Aku akan ke kantin, kau jagalah Aretha." Aldrich langsung pergi.
Robert berdiri dan masuk ke ruang rawat Aretha. Perempuan itu tidur memunggungi dirinya, tetapi Aretha membalikkan badannya. "Robert."
"Bolehkah saya duduk?"
"Tentu."
"Maaf, atas apa yang diucapkan Tuan Aldrich padamu."
"Kau tahu?"