Happy reading
*****
Untuk yang kesekian kalinya dalam lima bulan terakhir ini, aku melihat polisi datang ke sekitar tempat tinggalku guna mengevakuasi mayat korban pembunuhan. Garis polisi begitu jelas terlihat di depan mataku. Orang-orang berbondong-bondong untuk melihatnya—begitu pun diriku.
"Wah kasihan sekali wanita itu."
"Aku tidak menyangka dia mati secara tragis."
"Kemarin lusa kulihat dia masih beraktivitas seperti biasa. Bahkan, menyapa saat melihatku."
"Benar-benar wanita yang malang."
Itulah kira-kira segelintir ucapan yang kudengar. Aku yang mendengarkan tanpa ikut berkomentar pun menyetujui perkataan para tetangga. Korban pembunuhan kali ini merupakan wanita muda berusia dua puluh tahun.
Aku tak begitu mengenalnya. Hanya saja, beberapa kali aku tak sengaja melihatnya di jalan. Sepertinya wanita itu bekerja di club malam tak jauh dari sini—aku pernah memergokinya beberapa kali keluar dari tempat tersebut menggunakan pakaian seksi saat hari menjelang pagi.