Happy reading
*****
Saat Savita hendak pergi ada seorang 'pemandu' yang akan mendampinginya. Orang yang ditunjuk David tak lain dan tak bukan ialah Kaivan.
"Aku kira siapa. Eh ternyata ..." Ia melihat Kaivan yang masuk ke dalam mobil.
Kaivan pun menatap balik Savita. "Memangnya kenapa kalau aku?" Ia mempertanyan perkataan Savita barusan.
Savita hanya mengedikkan bahunya. "Tidak apa apa kok. Hanya saja aku merasa bosan saja melihatmu berada di sini. Seperti tidak ada yang lain saja."
Kaivan sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Savita. Mereka sering bercanda seperti itu. "Eh, sembarangan. Aku juga sangat ahli bela diri dan mengetahui seluk beluk kota ini. Kalau diibaratkan, aku bahkan mengetahui lubang semut sekali pun."
"Iyain biar cepat. Buruan Van jalan."
"Siap Mrs. Brown." Pria tadi segera menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraannya.
"Jangan bilang begitu, Van, Aku kan masih Savita."