Tanpa Agatha sadari, terdapat Aldrich yang mengawasi mereka sejak satu menit yang lalu. Netra abunya masih nyaman melihat pemandangan tersebut.
"Kenapa kau begitu baik pada Paula, Agatha? Ketulusan atau hanya sandiwara? Dan apa sebenarnya tujuanmu? Dari sikapmu, seolah-olah kau ingin membuat Paula tersenyum dan semakin menyukaimu," batin Aldrich.
Gerakan tangan Agatha di kepala Paula terhenti. "Kenapa berdiri di sana seperti patung? Ini apartemenmu bukan apartemenku." Agatha menyadarinya beberapa detik yang lalu. Melalui lirikan ekor matanya, wanita itu melihat bagaimana Aldrich berdiri di sana sembari bersedekap.
Aldrich berjalan mendekat. "Rupanya kau cukup peka." Ia mendudukkan dirinya pada sofa di seberang Agatha. "Seharusnya kau tak perlu repot melakukannya. Kau bukan siapa-siapanya."