Aretha pulang dengan mementeng makanan. Sebelumnya, ia pergi ke rumah makan tak jauh dari tempatnya bekerja. Ternyata, club itu berada di letak yang strategis---menurut Aretha.
Sayup-sayup Aretha mendengar suara gaduh di dalam gang---tak jauh dari tempatnya berdiri. Aretha menjadi takut untuk sekedar melewatinya---meskipun lewat di depan gang tersebut. Ia tidak tahu harus menunggu sampai kegaduhan itu selesai atau langsung berjalan saja? Perutnya semakin terasa lapar kalau menunggu suara itu mereda.
"Mungkin itu hanya kucing atau semacamnya. Jangan berpikiran buruk Aretha. Lagi pula, kau 'kan hanya melewati gang itu bukan masuk ke dalamnya," ucapnya pada dirinya sendiri.
Dengan langkah cepat, Aretha mulai berjalan. Ia menulikan pendengaran saat mendengar suara gaduh tadi semakin menjadi-jadi. Saat tubuhnya tepat berada di depan gang kecil tersebut, matanya tidak tahan untuk tidak menoleh ke asal suara tadi.
