Adel mengelus kedua pipi Theo dan suarai anak tersebut. "Mommy, daddy, dan juga nenek minta maaf ya pada Theo karena pergi tidak bilang bilang. Theo mau kan memaafkan kami?"
Adel merasa kasihan pada anak sambungnya ini. Gara gara panik dan hanya terfokus pada kelahiran dan bayinya, mereka sampai lupa mengabari tepat waktu pada Theo.
Adel jadi membayangkan saat Theo mencari carinya di penjuuru rumah, tapi tidak menemukanya. Theo langusng menangis dengan kencang dan dalam waktu cukup lama.
Theo mengangguk. Dirinya mungkin bisa merajuk pada Anita dan Dava. Namun, entah kenapa Theo sulit sekali merajuk pada Adel lama lama. Rasanya tidak mungkin. Theo sangat menyayangi Adel lebih dari ayah dan neneknya sendiri.
Theo mengangguk. "Iya. Theo kan tidak bisa lama lama marah dengan Mommy. Kalau dengan dadddy dan nenek bisa."
Adel mengernyitkan kening. Otaknya tidak dapat mengambil kesimpulan dengan benar atas apa yang diucapkan Theo.