Theo sedari tadi menangis. Ia mendengar dari para pelayan jika Anita dan Adel kini berada di rumah sakit. Lebih tepatnya Anita menemani Adel yang hendak melahirkan.
"Kok Theo tidak diajak?" Ia bertanya pada salah satu pelayan yang memberitahunya tadi. "Kenapa Theo tidak diajak?" Anak itu kian menangis.
Beberapa pelayan mencoba menghibur Theo, tapi belum ada yang berhasil membuat tangisan anak tersebut terhenti.
Pelayan tadi berjongkok, menyamakan tingginya dengan Theo. "Jangan menangis ya." Ia mengusap dan menyingkirkan air mata anak majikannya tersebut. "Sebentar lagi nenek pasti akan datang untuk menjemput Theo. Tenang saja ya. Sudah, jangan menangis lagi ya Sayang."
Theo memelankan suara tangisnya. "Bb-benarkah? Nenek akk-kan dd-datang menjemput Tt-Theo?"
Menganggukkan kepala. "Iya. Tidak bohong kok."
Ia memang sudah menelepon Anita sekaligus melaporkan bagaimana keadaan Theo. Anita bilang dirinya akan segera ke rumah dan menjemput Theo.
