Usia kandungan Adel sudah menginjak delapan bulan lebih. Dava semakin protektif terhadap Adel. Wanita itu tak boleh keluar rumah jika tidak bersamanya.
"Bagaimana jika aku merasa bosan, Dava? Kau kan selalu sibuk di kantor dan aku merasa bosan sendiri. Bisakah aku menemui Maya? Berbulan-bulan aku belum menemuinya. Mengobrol hanya lewat chat itu tidak enak, Dava."
Lagi lagi Dava menghela napasnya. Memang semakin ke sini, Adel semakin keras kepala. Jika kemauan tidak dituruti, maka Adel akan menangis dan mogok bicara dengan Dava.
Adel bahkan pernah mogok makan. Jika sudah seperti itu, bagaimana Dava menolaknya? Ia jadi serba salah.
"Aku tahu kau sangat ingin bertemu dengan Maya, Honey. Kau boleh menemuinya. Aku tidak pernah melarangmu untuk menemuinya."
Mata Adel melebar dan berbinar cerah. "Sungguh? Aku diijinkan untuk menemui Maya? Kau tidak sedang bercanda, kan?"
Dava menggeleng. "Tentu saja tidak, Honey. Bagaimana aku bercanda denganmu, hm?"
