Mendapat ijin, anak laki laki tadi segera menuju makanan yang tersaji. Di sana ada puding coklat berukuran kecil. Anak itu mengambil dan memakannya. "Heumm. Enak."
Ia beralih menatap ayam goreng yang terlihat menggoda. Tangannya hendak mengambil. Namun, ada tangan lain yang juga hendak mengambil. Tangan keduanya pun bersentuhan.
Theo melihat ke samping. Wajahnya terlihat masam begitu melihat siapa yang hendak memakan ayam goreng incarannnya, setidaknya itu lah yang dipikirkan Theo.
"Kenapa Mika terus saja mengikuti Theo?" tanya Theo dengan nada sewot.
Mika menatap tak suka Theo. Lagi lagi ia harus dipertemukan dengan anak yang ia anggap nakal dan sangt jahil tersebut.
"Berapa kali Mika harus bilang? Mika tidak pernah mengikuti Theo. Justru Theo yang mengikuti Mika!" Mika semakin kesal begitu sekelebat bayangan tentang kejadian kemarin menimpanya. Ia kesal, sangat kesal.
Theo melihat ke arah ayam goreng tadi. "Ayao goreng ini milik Theo!"
"Tidak! Ayam goreng ini milik Mika!"