Sedari tadi wajah Theo murung serta cemberut. Ia sedang menunggu kedatangan Adel, tapi wanita tersebut tak kunjung datang juga. Dava sedari tadi membujuk Theo turun, tapi anaknya tersebut tak mau sama sekali.
"Ayo, Theo. KIta turun sekarang. Pasti para tamu mulai berdatangan."
Aak tersebut melihat ke arah Dava dan menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak mau! Theo mau kakak cantik, baru Theo mau turun," pintaanak tersebut.
Dava hanya bisa menghela napasnya. "Sabar Dav. Anak sendiri ini. Kalau dimarahin, malahan kena semprot mom lagi. Senjata makan tuan nanti."
Ceklek
Pintu terbuka, menampilkan Adel yang baru saja masuk. Wanita itu langsung bisa melihat Theo yang memunggungi pintu.
Adel yakin anak tersebut pasti sedang merajuk. Dilihat dari gelagat anak tadi dan wajah Dava yang muram.
Adel mendekati Dava. "Kenapa dengan Theo? Merajuk lagi?"
Dava mengangguk pelan. "Ya, begitu lah. Jelas jelas karena ia kita harus bersusah payah seperti ini. Malah sekarang merajuk tidak karuan."