• note : kalau kamu merasa semua yang kamu lakukan benar, lakukan saja. Toh konsekuensinya kamu yang menanggung, aku? Hanya bisa mendukung tanpa banyak komentar.
Anka menggeleng, "nggak bisa, Ca. Malam ini gue yang turun sebagai ketua Pasji," jelasnya.
Caca menghela nafas berat, "ya udah, ayo masuk dulu!" ajaknya menarik tangan Anka untuk masuk ke dalam rumah.
"Mau minum apa?" tanyanya saat Anka baru saja mendaratkan bokongnya di sofa.
"Apa aja, yang penting Lo yang buat," kekehnya sedikit menggombal receh.
Caca berdecih, "bisa aja!"
Sambil menunggu Caca kembali, Anka melihat sekeliling rumah Caca dengan seksama, sepi dan hening.
Ia sangat merasa bersalah karena tidak bisa membantu apa-apa untuk menemukan keberadaan papa dan mama gadisnya itu. Sebab ia sudah mengetahui semuanya dan takut untuk mengatakannya.
Kalaupun ia mengatakan yang sejujurnya, pasti Caca akan pergi meninggalkannya dan juga sangat membencinya.