• note : jika tak ada yang bisa di lakukan untuk menyembuhkan rasa sakit hati, untuk apa tetap hidup jika penuh dengan penderitaan?
Kedua bola mata tiga cowok tampan tertuju pada Dimas, si laki-laki santai yang memiliki intuisi tajam.
"Yakin, Lo?!" seru Galih.
"Gue rasa, Hugo. Tapi gue juga nggak bisa asal nuduh, sih, soalnya gue nggak punya bukti," jelasnya.
Entah mengapa, Kelvin menjadi sangat yakin jika Hugo lah pelaku di balik semua ini. Atau jangan-jangan, selama ini perubahan sikap Caca juga menyangkut masalah tentang kecelakaan yang ia alami? Jika benar, berarti... Gadis itu di ancam oleh Hugo, karena mengetahui kebenarannya?!
Sangat berkaitan jelas! Mengapa ia baru menyadari hal ini?!
BRAK!
Kelvin membanting meja membuat kartu-kartu di atasnya berhamburan
"Kenapa gue baru sadar, anying!" serunya.
Galih menyergitkan dahinya, "maksud, Lo?" tanya cowok itu masih belum ngeh.