•note : di lukai atau melukai, keduanya sama-sama menyakitkan.
Seolah pergi, tak ada yang menemani, bahkan di saat sunyi mulai menghantui. Kini, Caca berada dalam posisi tersebut, ia duduk di rooftop dengan sebungkus roti di tangannya seraya menatap langit biru tanpa awan.
Angin mulai berembus, menyela anak rambutnya yang menghalangi pipi. Surai panjang itu kembali pendek, semalam, ia potong dengan gunting karena stress.
Helaan nafas keluar dari mulutnya, ia menyimpan sebungkus roti itu di samping kemudian bangkit berdiri dan berjalan mendekati bibir rooftop.
Pemandangan kota Jakarta di hadapannya. Panas terik matahari yang menyilau tak ia gubris, matanya terus berusaha memandang ujung Jakarta melalui tatapan mata yang terbatas.
Air matanya jatuh, meleleh membasahi kedua pipinya. Angin menghembus lagi membuat rok dan seragamnya bergerak mengikuti arah angin yang berlawanan.