Alana mengangguk malu-malu.
"Apa itu pertanda kamu menginginkanku sekarang?" Goda Ken.
Alana menggeleng dan ia tersenyum malu-malu, entah kenapa pemandangan itu membuat Ken semakin gemas dan ia kembali menciumnya dengan begitu lembut dan romantis.
Mereka berhenti karena ketukan pintu dari luar kamar.
"Biar aku saja yang membukanya," ucap Alana sedikit gugup.
Ken mengangguk dan melempar senyum. Alana kemudian bangkit dari duduknya dan ia membukakan pintu yang ternyata adalah Bibi Mer.
"Ada apa Bi?"
"Makan malamnya sudah siap Nyonya, jangan sampai terlambat makan, Nyonya juga harus minum obat."
Alana menyunggingkan senyuman begitu manis dan menatap Bibi Mer yang penuh perhatian padanya, ia beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang begitu menyayanginya.
"Aku dan Ken akan segera turun, terimakasih Bi."
"Baik Nyonya."
Alana kembali menutup pintunya dan ia memanggil Ken untuk turun dan mereka kemudian makan malam bersama.