Kenzo memantik rokok di depan gerbang kampus Aura. Dia berjanji menjemput gadis itu untuk bisa menghabiskan malam bersama seperti kemarin. Kenzo sangat senang berdekatan dengan Aura. Dia menemukan Dea yang berumur dua puluhan ada dalam diri gadis itu.
Dari kejauhan, Kenzo bisa melihat seorang gadis dengan mantel abu tengah berjalan cepat di depan gedung universitas. Rambut lurus sebahunya dibiarkan tergerai. Kenzo tahu dia adalah Aura. Bahkan saat sedang jalan seperti itu dia melihat gadis itu sebagai Dea. Dia teringat masa-masa menjemput Dea yang sedang kuliah.
Aura melambaikan tangan dan bergegas menghampiri Kenzo. Sore ini New York turun salju kecil, dan Aura lupa memakai sarung tangan.
"Kamu sudah lama menunggu?" tanya Aura begitu sampai di hadapan Kenzo.
Saat ini lelaki itu mengenakan celana jin, tubuhnya yang tinggi berbalut mantel hitam. Sebuah penutup kepala melindungi rambutnya yang pendek dan syal panjang melingkari lehernya.
