Kenzo bersimpuh di depan Dea. Memohon dengan sepenuh hati agar Dea memikirkan lagi apa yang menjadi keputusannya. Diraihnya tangan wanita yang sangat dicintainya itu.
"Aku tahu aku banyak salah padamu, De. Tapi, aku mohon pikirkanlah lagi keputusanmu. Kita sudah lama bersama, semudah itu kamu pergi?" ucap Kenzo dengan bibir bergetar.
Dea bukan wanita yang memiliki hati keras. Dia terus memalingkan wajah demi tidak melihat muka merana Kenzo. Dia tidak boleh luluh. Kali ini keputusan meninggalkan Kenzo tidak boleh setengah-setengah. Dia sadar perjuangannya dulu bersama Kenzo tidak mudah. Namun, cintanya sudah tidak serimbun dulu. Dea tidak bisa bertahan lebih lama lagi.
Dea menarik kasar tangannya dari genggaman Kenzo. Saat itulah Kenzo tahu cintanya sudah lepas dan mungkin akan sulit dipertahankan lagi.
"Sori, aku nggak bisa." Dea menelan ludah dengan susah payah. Dia sama sekali tidak mau melihat wajah Kenzo.