Dea tidak memahami apa yang sekarang dia rasakan. Seperti sebuah mimpi yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia sendiri nyaris tak percaya hatinya bisa pecah dan terbelah. Satu keping untuk suaminya, dan kepingan lain untuk lelaki yang sekarang tengah mencumbunya mesra. Mungkin memang dia yang sudah kehilangan akal, berani menerima penawaran yang Abi berikan. Dan sekarang, ini lah konsekuensi yang harus dia jalani. Menemani lelaki itu 'tidur' semalaman.
Dea yang tadinya hanya diam berangsur ikut terhanyut oleh getaran yang Abi kirimkan. Merasakan sentuhan dari seseorang yang bukan seharusnya membuatnya seperti terlempar ke dunia baru yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Rasanya aneh namun menyenangkan. Entahlah, geloranya yang sedikit meredup ketika bersama Kenzo kini seakan berkobar kembali akibat percikan hangat yang Abi sulut.