Hidung Dea mencium aroma wangi. Padahal matanya masih terpejam erat. Dia akhirnya bisa tidur setelah menerima telepon dari Kenzo. Tapi tidurnya tidak berlangsung lama ketika aroma wangi mampir ke indera penciumannya tiba-tiba.
"Sebenarnya kamu masak apa sih, Bi? Wangi banget," ucap Dea menggeliat. Dia mengubah posisi tidur menjadi miring. Namun, wangi itu makin menyengat. Sontak kelopak matanya terbuka. Dan, sesuatu yang pertama kali tertangkap matanya adalah tumpukan kuker di sebuah jar yang sengaja digulingkan sehingga sebagian kuker lain seolah-olah tumpah.
Sekarang Dea tahu wangi itu berasal dari mana. Tangannya terulur dan mengambil satu potong kuker dengan taburan keju kering di atasnya. Gurih saat digigit, tapi begitu menyentuh lidah, kue itu lumer seketika. Rasanya? Luar biasa enak.
"Bagaimana? Kamu suka?" Suara Abi terdengar.