Namun, sebuah ingatan tentang Kenzo tiba-tiba menghantam. Dea baru sadar dirinya sempat melihat Kenzo di sebuah restoran. Setelah itu yang masih sempat dia ingat, dia memutuskan untuk pulang bersama Abi. Setelah itu ....
Keringat dingin tiba-tiba keluar dari dahinya. Jantungnya pun mendadak berdegup kencang. Dia menatap Abi ragu.
"Bi ... apa lo liat semuanya?" tanya Dea jeri.
Abi mengernyit. "Liat apa?"
"Pasti udah terjadi sesuatu sama gue kan? Lo liat semuanya kan?" Nada suaranya sedikit bergetar.
"Kalau yang kamu maksud itu kejadian pas kamu histeris, iya aku melihatnya."
Dea sudah menduga. Penyakitnya kambuh di saat yang tak tepat. Namun, siapa yang bisa mengendalikan? Bahkan Dea sendiri tidak sanggup melawan ketika lagi-lagi bayangan masa lalu membuatnya kembali merasakan sakit. Dea menunduk.